Festival Nariuk 4 ajang promosi wisata dan budaya Bartim

id Festival Nariuk 4 ajang promosi wisata dan budaya Bartim, kalteng, bartim, Barito timur

Festival Nariuk 4 ajang promosi wisata dan budaya Bartim

Penonton Festival Nariuk 4 membludak melihat para peserta menombak ikan pada sungai yang airnya menyurut di Desa Pulau Patai Kecamatan Dusun Timur, Minggu (18/8/2024). ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Barito Timur, Kalimantan Tengah, Panahan Moetar membuka secara resmi festival Nariuk 4 yang dilaksanakan di Desa Pulau Patai Kecamatan Dusun Timur.

“Festival ini untuk ajang promosi wisata dan juga pelestarian budaya asli Kabupaten Barito Timur,” kata Sekda Panahan di Desa Pulau Patai, Minggu.

Menurutnya, bukan sekadar pelestarian budaya, tetapi juga kesempatan emas untuk menonjolkan kekayaan tradisi yang dimiliki salah satu desa di kabupaten Barito Timur.

“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Pulau Patai memiliki keunikan yang layak untuk dijelajahi maupun dikunjungi,” kata Panahan.

Dijelaskan Panahan, Nariuk adalah cara berburu ikan secara tradisional khas Dayak Maanyan Kabupaten Barito Timur. Alat tangkap tradisional tombak yang disebut Tariuk.

Tariuk terdiri dari bahan satu batang bambu lurus atau batang ulin, dengan diameter 120 mm dengan panjang empat hingga enam meter, yang disambung pada bagian ujung pangkalnya dari bahan besi tulangan yang ditajamkan dengan panjang sekitar 60 hingga 80 sentimeter.

Baca juga: Peringati HUT RI, Pj Bupati Bartim serukan masyarakat terus berinovasi

Warga yang menjadi peserta lomba Nariuk merendamkan separuh badannya atau sebadan dengan dibantu berupa pelampung ban. Tiap peserta menombak ikan di dalam air sungai secara bergantian maupun bersamaan.

“Acara ini hanya bisa dilaksanakan setahun sekali ketika air sungai mengalami surut,” kata Panahan.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Barito Timur, Herawani menjelaskan, bahwa Festival Nariuk adalah salah satu langkah penting dalam mempromosikan Desa Pulau Patai sebagai desa wisata.

“Pesertanya lumayan banyak sekali. Pengunjungnya pun hingga seribu lebih. Kami harapkan Festival ini menggeliatkan wisata dan budaya serta UMKM yang ada di Kabupaten Barito Timur,” kata Herwani.

Pada areal Nariuk 4, sebagian UMKM menjajakan barang dagangannya, mulai penganan khas daerah, minuman es, makanan ringan hingga produk asli daerah seperti lawung dan lainnya. Selain itu, para warga lainnya juga disibukkan dengan pengelolaan parkir berbayar.

Baca juga: Nursulistio dan Dendy Mahaputra pimpinan sementara DPRD Bartim

Baca juga: Perkuat sistem pemungutan pajak, Pemkab Bartim upayakan peningkatan PAD

Baca juga: Anggota DPRD Barito Timur 2024-2029 dilantik 14 Agustus