Kementan: Pemuda harus ambil peran dalam bidang pertanian
Pulang Pisau (ANTARA) - Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Heru Tri Widarto berharap pemuda bisa mengambil peran sentral dalam pertanian di Indonesia untuk menggantikan para petani yang sudah sepuh atau tua.
“Generasi pertanian sekarang sudah mulai sepuh dan pada saatnya nanti harus digantikan dan diambil alih oleh kaum muda,” kata Heru di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Heru, para pemuda harus bisa belajar dengan cepat teknologi pertanian sekarang ini bagaimana cara menggunakan alat dan mesin pertanian untuk memudahkan proses tanam hingga panen. Dibekali dengan peralatan modern, tentunya para petani muda bisa melompat lebih tinggi dalam sumber daya manusia serta hasil pertanian yang dicapai.
Dia menegaskan sektor pertanian sangat menjanjikan untuk digeluti para generasi muda karena di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 270 Juta jiwa memerlukan pangan. Itu belum berbicara di tingkat dunia yang juga membutuhkan pangan.
“Ini sesuai dengan cita-cita Menteri Pertanian untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” ucapnya.
Peluang Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki lahan cukup luas, terang Heru, tentu sangat besar. Masuknya mekanisasi, membuat proses pertanian bisa menjadi lebih efisien dengan hasil produksi yang meningkat sehingga hasil akhir menyejahterakan bagi para pelaku usaha pertanian.
Baca juga: Gempita Kalteng motivasi generasi muda menjadi petani modern
“Saat terjadi krisis karena adanya COVID dan perang Rusia-Ukraina pasokan pangan dunia sempat terganggu. Itu justru menjadi peluang bagi kita karena beberapa negara produsen pangan menahan ekspor produknya,” terang dia.
Menurut Heru, situasi tersebut yang menjadi tantangan dan harus bisa kita ciptakan sebagai peluang untuk pengembangan pertanian yang lebih luas. Untuk Kalimantan Tengah, Menteri Pertanian Andi Amran Sualiman dalam kunjungannya beberapa waktu lalu meminta untuk disiapkan lahan seluas 500 ribu hektar cetak sawah baru mulai tahun 2025.
“Para pemuda harus bisa berperan aktif dalam bidang pertanian ini. Mendorong dan meningkatkan daya dobrak meski tantangan lahan yang pasang surut tetapi teknologi tetap ada. Kalteng harus siap menjadi lumbung pangan Indonesia dan ke depan menjadi lumbung pangan dunia,” demikian Heru.
Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Pulang Pisau, Plt Dirjen Perkebunan Heru Tri Widarto bersama unsur Forkopimda setempat juga melaksanakan panen perdana benih padi varietas PB42 yang menjadi demplot dari Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) di Dusun Palambahen Desa Pangkoh Hulu Kecamatan Pandih Batu.
Korwil Gempita Kalteng Reyri Kaswanda mengatakan panen perdana dilakukan di lahan seluas tujuh hektare yang dijadikan demplot bagi Gempita untuk mendorong generasi muda di kabupaten setempat ikut terlibat dalam pengembangan di bidang pertanian.
Bersama dengan Kementerian Pertanian dan dinas terkait, terang Reyri Kaswanda, Gempita Kalteng juga menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian untuk memudahkan para petani muda dalam proses tanam dan pasca panen.
Baca juga: Anggota DPRD Pulang Pisau periode 2019-2014 diminta segera kembalikan fasilitas
Baca juga: Pj Bupati ajak masyarakat Pulang Pisau terus kembangkan kreativitas dan inovasi
Baca juga: DPRD Pulang Pisau diharap sinergi berorientasi kesejahteraan masyarakat
“Generasi pertanian sekarang sudah mulai sepuh dan pada saatnya nanti harus digantikan dan diambil alih oleh kaum muda,” kata Heru di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Heru, para pemuda harus bisa belajar dengan cepat teknologi pertanian sekarang ini bagaimana cara menggunakan alat dan mesin pertanian untuk memudahkan proses tanam hingga panen. Dibekali dengan peralatan modern, tentunya para petani muda bisa melompat lebih tinggi dalam sumber daya manusia serta hasil pertanian yang dicapai.
Dia menegaskan sektor pertanian sangat menjanjikan untuk digeluti para generasi muda karena di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 270 Juta jiwa memerlukan pangan. Itu belum berbicara di tingkat dunia yang juga membutuhkan pangan.
“Ini sesuai dengan cita-cita Menteri Pertanian untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” ucapnya.
Peluang Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki lahan cukup luas, terang Heru, tentu sangat besar. Masuknya mekanisasi, membuat proses pertanian bisa menjadi lebih efisien dengan hasil produksi yang meningkat sehingga hasil akhir menyejahterakan bagi para pelaku usaha pertanian.
Baca juga: Gempita Kalteng motivasi generasi muda menjadi petani modern
“Saat terjadi krisis karena adanya COVID dan perang Rusia-Ukraina pasokan pangan dunia sempat terganggu. Itu justru menjadi peluang bagi kita karena beberapa negara produsen pangan menahan ekspor produknya,” terang dia.
Menurut Heru, situasi tersebut yang menjadi tantangan dan harus bisa kita ciptakan sebagai peluang untuk pengembangan pertanian yang lebih luas. Untuk Kalimantan Tengah, Menteri Pertanian Andi Amran Sualiman dalam kunjungannya beberapa waktu lalu meminta untuk disiapkan lahan seluas 500 ribu hektar cetak sawah baru mulai tahun 2025.
“Para pemuda harus bisa berperan aktif dalam bidang pertanian ini. Mendorong dan meningkatkan daya dobrak meski tantangan lahan yang pasang surut tetapi teknologi tetap ada. Kalteng harus siap menjadi lumbung pangan Indonesia dan ke depan menjadi lumbung pangan dunia,” demikian Heru.
Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Pulang Pisau, Plt Dirjen Perkebunan Heru Tri Widarto bersama unsur Forkopimda setempat juga melaksanakan panen perdana benih padi varietas PB42 yang menjadi demplot dari Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) di Dusun Palambahen Desa Pangkoh Hulu Kecamatan Pandih Batu.
Korwil Gempita Kalteng Reyri Kaswanda mengatakan panen perdana dilakukan di lahan seluas tujuh hektare yang dijadikan demplot bagi Gempita untuk mendorong generasi muda di kabupaten setempat ikut terlibat dalam pengembangan di bidang pertanian.
Bersama dengan Kementerian Pertanian dan dinas terkait, terang Reyri Kaswanda, Gempita Kalteng juga menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian untuk memudahkan para petani muda dalam proses tanam dan pasca panen.
Baca juga: Anggota DPRD Pulang Pisau periode 2019-2014 diminta segera kembalikan fasilitas
Baca juga: Pj Bupati ajak masyarakat Pulang Pisau terus kembangkan kreativitas dan inovasi
Baca juga: DPRD Pulang Pisau diharap sinergi berorientasi kesejahteraan masyarakat