Astra Agro ajak petani menjadi pemasok yang bertanggung jawab

id AstraAgro ajak petani menjadi pemasok yang bertanggung jawab, kalteng, astra agro, ekonomi

Astra Agro ajak petani menjadi pemasok yang bertanggung jawab

Kegiatan road show yang dilaksanakan oleh Astra Agro belum lama ini, Selasa (27/8/2024) ANTARA/Astra Agro

Pangkalan Bun (ANTARA) - Perusahaan besar Astra Agro area Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan kegiatan Road Show Pembinaan dan Pendampingan Mitra 2024 dalam rangka memberikan pembinaan dan pendampingan mitra untuk memastikan pasokan yang bertanggung jawab (responsible sourcing).



"Tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan menjadi kunci utama dalam menjalankan bisnis, tanpa mengesampingkan dampak lingkungan," kata Jaswadi, Partnership Area Manager Astra Agro area Kalimantan Tengah di Pangkalan Bun, Kamis.



Jaswadi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan gabungan yang dilaksanakan oleh  PT GSDI-GSYM, PT GSIP-AMR, PT SINP-PBNA, PT GSPP dan PT NAL dihadiri oleh 225 mitra pada 27-28 agustus 2024 di Research & Development Center Astra Agro, Pangkalan Bun dan Mess PT NAL, Lamandau.



Dia menyampaikan, bahwa penting bagi mitra petani Astra Agro untuk mengetahui tantangan dan tuntutan pasar. Hal tersebut agar pengelolaan kebun lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.



"Ini tanggung jawab kita bersama, termasuk petani. Kami berupaya mengedukasi tidak hanya tentang perkebunan yang baik, bahkan juga tentang regulasi dan pengelolaan keuangan," disampaikannya. 




Kegiatan road show yang dilaksanakan oleh Astra Agro belum lama ini, Selasa (27/8/2024) ANTARA/HO-Astra Agro



Sementara itu, Mursito yang merupakan salah satu mitra petani Astra Agro mengungkapkan, melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh Astra Agro ini dirinya mendapatkan sosialisasi kebijakan baru.



Tidak hanya itu, bahkan isu-isu global seperti kampanye negatif dan European Union Deforestation Regulation (EUDR) juga didapatkan.



Menurutnya, pengelolaan perkebunan sawit bukan sekadar memikirkan untuk satu hari saja, tapi juga untuk  masa depan.



"Dengan banyaknya regulasi yang ada, belum lagi kebijakan negara barat, ini menjadi salah satu wadah yang baik petani untuk mengetahui informasi-informasi yang lebih mendalam," demikian Mursito.