Harga anjlok, realisasi pajak sarang walet di Kotim turun drastis

id Pemkab Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, ekonomi, walet, sarang burung walet, pajak sarang walet

Harga anjlok, realisasi pajak sarang walet di Kotim turun drastis

Sarang burung walet hasil panen pembudi daya di Sampit. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Anjloknya harga sarang burung walet dalam dua tahun terakhir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berimbas pada terus menurunnya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor ini.

"Harga sarang walet turun drastis. Infonya saat ini hanya sekitar Rp7 juta per kilogram, jauh dibandingkan harga tahun-tahun sebelumnya yang infonya sampai Rp12 juta per kilogram," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kotawaringin Timur, Ramadansyah di Sampit, Senin.

Selama ini pajak sarang burung walet menjadi salah satu sektor yang berkontribusi cukup bagus terhadap PAD. Namun kini harga sarang walet anjlok sehingga turut berpengaruh terhadap pemasukan pendapatan daerah.

Ramadansyah menyebutkan, pada 2024 lalu pajak sarang burung walet ditargetkan Rp560.000.000 dan realisasinya Rp345.828.160 atau 61,76 persen. Realisasi yang jauh di bawah target ini merupakan imbas anjloknya harga sarang burung walet di pasaran.

Tahun 2025 ini, pajak sarang burung walet ditargetkan Rp250 juta. Realisasinya saat ini Rp134.268.250 atau 53,71 persen. Target ditetapkan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya karena pertimbangan masih anjloknya harga.

Baca juga: Kesbangpol Kotim tingkatkan pengawasan ormas cegah premanisme

Sebelumnya, berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menarik minat pengusaha walet membayar pajak. Pemerintah daerah membuat kebijakan menurunkan tarif pajak sarang walet dari 10 persen menjadi 5 persen yang diberlakukan mulai Januari 2019 lalu. Dampaknya positif karena makin banyak pengusaha yang sadar membayar pajak.

Pajak sarang walet diterapkan dengan asas 'self assessment' yakni wajib pajak menghitung, menetapkan dan menyetor sendiri pajak yang menjadi kewajiban mereka. Sistem ini bertujuan agar pengusaha bisa dengan kesadaran sendiri dan tidak terbebani dalam membayar pajak.

Kini dengan anjloknya harga sarang burung walet membuat pendapatan asli daerah daerah dari sektor ini juga berkurang. Bapenda tetap berharap realisasi pajak sarang burung walet tahuh ini bisa memenuhi target yang ditetapkan.

Belum tahu sampai kapan lesunya harga sarang burung walet ini akan terjadi. Semua berharap harga sarang burung walet kembali naik dan membaik sehingga membawa dampak baik terhadap perekonomian di daerah ini.

"Turunnya harga ini tentu turut berdampak terhadap pendapatan daerah. Mudah-mudahan saja harga segera kembali membaik sehingga pajak yang diterima daerah juga meningkat signifikan," demikian Ramadansyah.

Baca juga: Dinsos Kotim bantu pulangkan dua pekerja telantar

Baca juga: Legislator Kotim minta rencana penutupan jalan disosialisasikan secara lengkap

Baca juga: Hipmi Kotim ajak UMKM optimalkan digitalisasi


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.