Pemkab Kobar optimistis TPS 3R RDF solusi pengelolaan sampah berkelanjutan

id Pemkab Kobar, kalteng, kobar, Kotawaringin Barat, Bupati Kobar, Nurhidayah, sampah, lingkungan

Pemkab Kobar optimistis TPS 3R RDF solusi pengelolaan sampah berkelanjutan

Bupati Kobar Nurhidayah saat menyampaikan sambutan pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Selasa (10/6/2025) lalu. ANTARA/Safitri RA

Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah optimistis pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R), Refuse Derived Fuel (RDF) akan menjadi solusi pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

"Pembangunan itu akan kita bangun mulai di tahun 2025 ini, di Tempat Pemprosesan Akhir (sampah) yang ada di daerah tranlik, Desa Pasir Panjang," kata Bupati Kobar Nurhidayah di Pangkalan Bun, Kamis.

Dia menjelaskan, TPS 3R RDF adalah Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip 3R, yaitu tumpukan sampah yang di pilah yang kemudian menjadi nilai ekonomis.

"Hal ini menjadi solusi pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, karena sampah tidak hanya dibuang, tetapi juga dimanfaatkan dan menjadi nilai ekonomis," jelasnya.

Nurhidayah menyampaikan, bahwa Kotawaringin Barat menjadi salah satu Kabupaten di Kalimantan Tengah yang mendapatkan anggaran pembangunan TPS 3R RDF tersebut oleh Gubernur Kalteng.

Baca juga: Resmi ditunjuk tuan rumah Porprov Kalteng 2026, Kobar percepat bangun sarpras olahraga

"Terima kasih kepada Bapak Gubernur kita. Saya berharap dengan adanya bangunan tersebut, nantinya dapat memudahkan kita dalam pengelolaan sampah di wilayah kita, sehingga tidak menumpuk," ujarnya.

Selain itu, Nurhidayah juga akan kembali menggalakkan kegiatan budaya gotong royong, dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan.

"Lingkungan yang bersih dan sehat dimulai dari diri sendiri, mari kita bersama sama menjaga kebersihan lingkungan," ucapnya.

Salah satu caranya dengan mengurangi penggunaan sampah plastik yang sangat sulit terurai. Masyarakat diimbau mulai menggunakan barang yang ramah lingkungan, serta rutin membersihkan drainase, agar tidak terjadi sumbatan-sumbatan yang mengakibatkan banjir pada saat curah hujan yang tinggi.

"Langkah ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan Kabupaten Kotawaringin Barat yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan," demikian Nurhidayah.

Baca juga: Bupati ajak masyarakat Kobar tetap konsisten kurangi penggunaan plastik

Baca juga: Disperindagkop UKM: Harga bapok di Kotawaringin Barat relatif stabil

Baca juga: Pelni berikan diskon tarif kapal 50 persen jelang libur panjang


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.