Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyampaikan banjir merendam sejumlah desa di wilayah utara pada Kamis (11/9) akibat hujan berintensitas yang mengguyur wilayah setempat.
"Banjir ini akibat intensitas hujan tinggi di wilayah utara. Saat ini kami masih melakukan cek lapangan dan berkoordinasi dengan kecamatan setempat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam di Sampit, Kamis.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II pada Rabu (10/9) pukul 18.23 WIB, intensitas hujan mencapai 150 mm per hari. Kondisi ini membuat sungai meluap dan merendam pemukiman serta akses jalan.
Alur sungai yang mempengaruhi banjir ini berbeda-beda, namun karena intensitas hujan yang sangat tinggi cukup banyak wilayah yang terdampak.
Data yang pihaknya himpun sementara ini tercatat ada lima kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Parenggean meliputi Desa Beringin Tunggal dan Desa Bajarau, Kecamatan Antang Kalang di Desa Sungai Hanya. Kecamatan Bukit Santuai di Desa Lunuk Bagantung dan Desa Teweh Hara, Kecamatan Tualan Hulu di Desa Tumbang Mujam dan Desa Merah.
Selanjutnya, Kecamatan Telaga Antang, sebenarnya untuk kecamatan ini khususnya untuk desa-desa yang berada di bantaran Sungai Mentaya sudah mulai surut, tetapi aliran air yang cukup deras mengakibatkan jalan penghubung antar desa ambles dan terputus.
"Data terakhir mencatat banjir paling parah terjadi di Desa Beringin Tunggal Jaya. Jalan desa sepanjang 200–300 meter terendam dengan kedalaman 60-70 cm, 25 rumah di RT 01 terendam 80-90 cm dn ruas jalan di RT 01 sepanjang 600 meter terendam 80-90 cm," lanjutnya.
Baca juga: Akses warga di Telaga Antang terputus karena jalan ambles
Selain itu, ada fasilitas pelayanan publik yang ikut terdampak, yakni Puskesmas Pembantu di Desa Lunuk Bagantung yang terendam banjir sehingga tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan.
Ia menambahkan, BPBD Kotim terus berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan untuk melakukan pemantauan. Ia juga mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan di wilayah utara masih tinggi.
"Kami meminta masyarakat segera melapor jika terjadi keadaan darurat agar bisa cepat ditindaklanjuti. Kesiapsiagaan bersama sangat penting untuk mengurangi dampak banjir," demikian Multazam.
Baca juga: Kadisdik Kotim bekali mahasiswa Umsa etika profesi keguruan
Baca juga: DPRD Kotim dukung realisasi plasma 20 persen
Baca juga: 23 Koperasi di Kotim siap kawal realisasi plasma 20 persen
