BKSDA tegaskan trenggiling ditemukan di TPK Bagendang bukan penyelundupan

id BKSDA Sampit, trenggiling, pelindo Sampit, kalteng, Sampit, Kotawaringin Timur, muriansyah

BKSDA tegaskan trenggiling ditemukan di TPK Bagendang bukan penyelundupan

Lokasi peti kemas yang digunakan untuk menyimpan trenggiling di terminal peti kemas Bagendang, Kamis (2/10/2025). ANTARA/HO-BKSDA Sampit.

Sampit (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengunjungi Terminal Peti Kemas (TPK) Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara pasca penemuan seekor trenggiling, yang kemudian dipastikan tidak berkaitan dengan penyelundupan.

“Kami mendatangi lokasi untuk mendengarkan langsung kronologi penemuan trenggiling tersebut. Saat tiba di Kantor Pelindo saya bertemu langsung dengan Manajer Operasi dan Safety Officer setempat,” kata Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah di Sampit, Kamis.

Ia menyampaikan giat ini sebagai tindak lanjut dari serah terima trenggiling yang dilakukan oleh Disdamkarmat Kotim bersama Komunitas Reptil Sampit sehari sebelumnya. Diketahui, trenggiling itu dievakuasi dari peti kemas yang berada di TPK Bagendang, milik PT Pelindo Multi Terminal (SPMT).

Sempat ada dugaan bahwa satwa tersebut akan diselundupkan, mengingat sebelumnya di Kotim ada sejumlah kasus penyelundupan berkaitan dengan trenggiling. Namun, dengan adanya penjelasan dari pihak Pelindo dugaan itupun terbantahkan.

Muriansyah menjelaskan, dari keterangan Safety Officer Pelindo Andriansyah, trenggiling itu ditemukan berkeliaran di areal pelabuhan pada Selasa (30/9) oleh tiga orang petugas setempat.

“Setelah berhasil diamankan oleh ketiga petugas itu, trenggiling tersebut dimasukkan dalam karung tapi karena khawatir lepas, lalu trenggiling yang sudah dikarung itu dimasukkan ke dalam peti kemas yang kosong,” ujarnya.

Lalu, pada Rabu (1/10) sekitar pukul 11:00 WIB, pihak Pelindo melaporkan penemuan itu ke pihak Karantina Hewan. Sore harinya, tim Disdamkarmat bersama Komunitas Reptil Sampit datang ke TPK Bagendang untuk mengevakuasi satwa itu.

Setelah mendengarkan kronologis tersebut, Muriansyah pun menyampaikan terima kasih kepada pihak Pelindo yang telah membantu mengamankan satwa liar yang dilindungi Undang-Undang tersebut.

Baca juga: Edukatif Kultural dan Kemah Budaya siap ramaikan Museum Kayu Sampit

Meski kasus ini dipastikan bukan upaya penyelundupan, BKSDA tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kepedulian semua pihak terhadap keberadaan satwa dilindungi.

“Saya juga memberikan sosialisasi kepada manajemen Pelindo terkait perilaku trenggiling dan buaya, serta aturan hukum yang melindungi satwa liar. Karena keterangan dari petugas setempat, bahwa buaya sering muncul atau terlihat di tepi Sungai Lenggana yang berada tak jauh dari pelabuhan,” lanjutnya.

Dalam kunjungan tersebut, Muriansyah juga melihat langsung lokasi penemuan dan peti kemas yang digunakan untuk menyimpan trenggiling sebelum dievakuasi oleh Disdamkarmat.

Ia menerangkan, bahwa terminal peti kemas itu dibangun di atas tanah dan di belakangnya terdapat semak belukar yang cukup rimbun dan luas yang diperkirakan mencapai puluhan hektare hingga mencapai tepi jalan raya dan di seberang jalan terdapat hutan.

Posisi peti kemas tersebut berada di dekat semak belukar dengan hanya dibatasi pagar kawat biasa, sehingga ada kemungkinan trenggiling tersebut datang dari arah semak belukar lalu menerobos pagar kawat dan masuk ke areal terminal.

Dari pengamatannya, sebenarnya semak belukar itu tidak sesuai dengan habitat asli trenggiling.

Namun, ia menduga satwa itu datang dari hutan di seberang jalan dan terdesak untuk mencari tempat tinggal baru lantaran habitatnya terganggu dengan adanya pembukaan lahan oleh masyarakat.

“Trenggiling ini sifatnya hampir sama dengan kucing hutan, mereka tinggal di spot-spot di hutan. Mungkin karena terdesak jadi mereka berpindah tempat dan memang area semak belukar di dekat pelabuhan itu lumayan besar,” demikian Muriansyah.

Baca juga: Mentawa Baru Ketapang pertahankan juara umum MTQ Kotim

Baca juga: Dugaan penyelundupan trenggiling di Kotim berhasil digagalkan

Baca juga: Sekolah Rakyat Kotim terapkan Kurikulum Plus pastikan kualitas lulusan


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.