BPBD Kotim dirikan tenda darurat tampung murid terdampak sekolah terendam

id BPBD Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, multazam, banjir rob, sdn Kunjung Lampuyang, pendidikan

BPBD Kotim dirikan tenda darurat tampung murid terdampak sekolah terendam

Tim BPBD Kotim mendirikan tenda yang bisa digunakan sebagai ruang kelas darurat untuk mengantisipasi semakin parahnya banjir rob yang merendam SDN Kunjung Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Rabu (15/10/2025) malam. ANTARA/HO-BPBD KotimĀ 

Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendirikan tenda darurat untuk menampung aktivitas belajar dan mengajar di SDN Kunjung Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, sebagai antisipasi terhadap kemungkinan banjir rob yang melanda sekolah tersebut semakin parah.

"Untuk mengantisipasi tiga hari ke depan dua rombel kami dirikan tenda di dekat sekolahan tersebut untuk sekolah darurat," kata Kepala Pelaksanaan BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Rabu.

SDN Kunjung Lampuyang terendam banjir rob dan mengakibatkan aktivitas belajar mengajar mulai terganggu. Senin (13/10) lalu ketinggian debit air kurang lebih 15 cm, sedangkan hari Rabu ini pukul 12.35 WIB debit air naik menjadi sekitar 25 cm atau selutut orang dewasa.

Mengantisipasi banjir semakin parah, Multazam bersama timnya kemudian mendirikan tenda darurat. Jika banjir semakin dalam, tenda darurat tersebut akan difungsikan sebagai ruang kelas darurat.

Tenda darurat didirikan di halaman rumah salah satu guru senior sekolah itu yakni Samsudin. Jarak dari sekolah ke tenda darurat itu hanya sekitar 50 meter.

Baca juga: Ketua DPRD Kotim sebut TPP ASN akan terimbas pemangkasan TKD

Hasil koordinasi dengan kepala sekolah, tenda darurat tersebut akan digunakan oleh murid kelas 1 dan 2. Sementara itu murid kelas yang lebih tinggi tetap menggunakan gedung lokal yang lama dengan alasan lebih mudah untuk diberikan arahan.

"Beliau (Samsudin) yang tahu banyak soal sejarah SDN Kunjung Lampuyang itu. Beliau pernah menghibahkan tanah beliau. Lokasi sebenarnya di seberang di sebelah rumah beliau, tetapi kemudian dengan beberapa kebijakan akhirnya sekolah itu dipindahkan ke lokasi saat ini karena ada bangunan permanen," jelas Multazam.

Saat ini ada 73 siswa yang menuntut ilmu di SDN Kunjung Lampuyang. Muridnya berasal dari permukiman setempat, termasuk yang terjauh dari Camp Putih yang jaraknya cukup jauh dari sekolah tersebut.

Selain sebagai solusi terhadap terganggu belajar mengajar akibat banjir rob, pendirian tenda darurat juga untuk alasan keselamatan murid. Belum lama ini, warga melihat kemunculan buaya besar yang berkeliaran di sekitar SDN Kunjung Lampuyang sejak sekolah itu dilanda banjir rob.

"Situasi ini juga sudah kami sampaikan juga ke Dinas Pendidikan. Mudah-mudahan ada diatensi, khusus di sekolah tersebut agar dibantu supaya benar-benar layak untuk mereka sekolah," demikian Multazam.

Baca juga: Waket I DPRD Kotim sebut kehadiran Korem perkuat posisi strategis daerah

Baca juga: DPRD Kotim beri catatan perlunya pembenahan pengelolaan depo sampah

Baca juga: Banjir rob rendam sekolah di Kotim, buaya ancam keselamatan murid


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.