Sesalkan tumpukan sampah di Taman Kota, DLH Kotim ajak masyarakat peduli

id Pemkab Kotim, DLH Kotim, marjuki, sampah, Taman Kota Sampit, Marjuki

Sesalkan tumpukan sampah di Taman Kota, DLH Kotim ajak masyarakat peduli

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Timur, Marjuki. ANTARA/HO-DLH Kotim

Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Marjuki menanggapi viral video tumpukan sampah di Taman Kota Sampit yang diduga hasil aktivitas pedagang yang berjualan di kawasan tersebut pada Minggu (23/11/2025).

"Harapan kita bukan sampahnya, tapi yang buang sampah tu yang diviralkan agar ada budaya malu. Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab di mana pun kita berada. Dengan sampah diviralkan seolah hanya tanggung jawab pemerintah, itu kurang baik lah. Ini tanggung jawab kita bersama," kata Marjuki di Sampit, Senin.

Beredar video warga yang mengeluhkan tumpukan sampah di area Taman Kota Sampit. Hal itu jelas pelanggaran karena menimbulkan suasana yang tidak enak dipandang mata.

Beberapa warganet pun kemudian berkomentar miring mempertanyakan tanggung jawab pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan. Namun tidak sedikit pula warga lainnya yang menyayangkan rendahnya kesadaran pelaku yang membuang sampah sembarangan.

Kini beradar lagi video lainnya yang menampilkan rekaman seorang pria membuang plastik berisi sampah, diduga di kawasan Taman Kota Sampit. Warganet pun kemudian ramai-ramai berkomentar menyayangkan tindakan tersebut, bahkan ada yang meminta ditindak tegas.

Marjuki mengatakan, pemerintah daerah sudah mendirikan delapan depo sampah di Sampit. Sampah dari kawasan perumahan dan kegiatan usaha, diangkut ke depo sampah untuk selanjutnya dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di Jalan Jenderal Sudirman km 14 Sampit.

Baca juga: Dua hari pencarian, korban serangan buaya di Pulau Hanaut belum ditemukan

Terkait tumpukan sampah di Taman Kota, dia menegaskan bahwa DLH Kotawaringin Timur melalui petugasnya tetap melakukan pembersihan rutin dan terus meningkatkan pengelolaan kebersihan kota. Namun, dukungan masyarakat untuk lebih disiplin dalam memilah, mengurangi, dan membuang sampah pada tempatnya menjadi kunci keberhasilan menjaga ruang publik tetap indah dan nyaman.

Ia menegaskan, budaya menjaga kebersihan harus berawal dari kesadaran individu. Menurutnya, viralnya video mengenai tumpukan sampah dikhawatirkan dapat menimbulkan persepsi keliru bahwa seluruh persoalan sampah sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah.

Fokus utama masyarakat seharusnya adalah membangun perilaku peduli lingkungan di mana pun berada, bukan hanya menyoroti tampakan sampah yang menumpuk. Ia menilai bahwa memviralkan sampah tanpa edukasi turut berisiko menimbulkan kesalahpahaman mengenai tugas dan peran pemerintah.

Apalagi jika memviralkan sampah dianggap sebagai bukti bahwa persoalan ini sepenuhnya tanggung jawab pemerintah saja. Tentu ini dinilai kurang tepat karena pengelolaan sampah membutuhkan partisipasi semua pihak.

"Semua orang bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan dari aktivitas atau kegiatannya, baik rumah tangga maupun kegiatan usaha atau badan usaha. Membuang sampah tidak pada tempatnya jelas dilarang," demikian Marjuki.

Baca juga: Dishub Kotim sambangi BPSDM Perhubungan jajaki kerja sama peningkatan SDM

Baca juga: Bupati Kotim tunggu hasil evaluasi BNNK terkait kades positif narkoba

Baca juga: Bupati Kotim: Dokumen Kotawaringin Raya selesai, tinggal tunggu moratorium dicabut


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.