Sampit, Kalteng, 2/2 (ANTARA) - Harga jual karet di tingkat petani Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah naik sebesar Rp4.000/Kg dari Rp7.000 menjadi Rp11.000/Kg.
"Kenaikan harga karet yang sudah satu bulan itu disambut baik oleh petani," kata seorang pembeli dan pengumpul karet, Desa Cempaka mulia Timur, Kecamatan Cempaga, Kotim, Nur Gazali di Sampit, Sabtu.
Komoditi karet tersebut selanjutnya dijual ke pengumpul luar daerah seperti Pontianak, Kalimantan Barat dengan harga berkisar antara Rp15.000-Rp16.000/Kg.
Pengiriman karet ke Pontianak dilakukan dalam satu bulan sekali dan sekali kirim mencapai 75 ton.
Harga jual karet diperkirakan akan terus mengalami peningkatan, hal itu terjadi seiring dengan tingginya permintaan pembeli di daerah Kalbar.
Menurut Nur, produksi karet petani Kabupaten Kotim saat ini masih belum bisa maksimal, karena terkendala oleh masih tingginya curah hujan.
Tingginya curah hujan mempengaruhi produksi dan kualitas karet, untuk itu pengumpul hanya mampu mengirim satu bulan sekali ke Pontianak.
"Dalam sepekan kami hanya mampu mengumpulkan karet sebanyak 6-7 ton, namun dengan semakin membaik harga karet dapat membangkitkan semangat petani untuk menyadap, sehingga produksi juga meningkat," katanya.
Apabila produksi karet meningkat maka petani dan pengumpul rotan sama-sama diuntungkan karena pengiriman ke luar daerah dapat dilakukan dua kali dalam satu bulan.
Anjloknya harga karet di tingkat petani Kabupaten Kotim karena sebelumnya pengumpul menjual ke keperusahaan lokal dengan harga tertinggi sebesar Rp12.000/Kg, dan permintaannya juga sangat terbatas.
Sejak adanya permintaan dari perusahaan yang ada di Pontianak, harga karet di tingkat petani mulai membaik, yakni sebesar Rp11.000/Kg.
Kualitas produksi karet petani Kabupaten Kotim tergolong cukup bagus, sehingga minat beli perusahaan yang ada di Pontianak juga terus mengalami peningkatan.
(T.KR-UTG/B/S019/S019)
