Yogyakarta (ANTARA News) - Partai Golkar tidak akan menjadi partai
oposisi apabila Joko Widodo-Jusuf Kalla resmi dilantik sebagai
Presiden-Wakil Presiden ke-7 RI, pandang pengamat politik Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta Arie Sujito.
"Dari mulai pemerintahan Orde Baru hingga saat ini, Partai Golkar
tidak terbiasa dan belum memiliki sejarah menjadi partai yang
berseberangan dengan pemerintah," kata Arie di Yogyakarta, Jumat.
Arie
menilai, apabila Jokowi-JK diputuskan menang di Mahkamah Konstitusi,
maka Partai Golkar akan merapat dalam kabinet pemerintahan baru
tersebut.
Dia menilai jika Golkar memilih bertahan dalam koalisi saat ini,
maka perselisihan internal dalam partai ini mungkin terjadi.
"Bahkan kalau saja Musyawarah Nasional (Munas) Partai itu (Golkar)
dipercepat, dan terjadi pergantian kepemimpinan misalnya Agung Laksono
yang terpilih sebagai ketua, sangat mungkin koalisi tersebut akan
dicabut," katanya.
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Rabu (13/8),
mengatakan seandainya Aburizal Bakrie tidak lagi mencalonkan diri
sebagai Ketua Umum Golkar, maka kepemimpinan Golkar selanjutnya tetap
akan menjalankan keputusan politik yang sudah diambil selama periode
jabatannya, salah satunya berkoalisi permanen dengan Koalisi Merah Putih
pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Berita Terkait
Benarkah Indonesia dicoret dari AFC U23 terkait indikasi suap wasit? Ini faktanya!
Jumat, 10 Mei 2024 11:10 Wib
Diikuti 30 peserta, ini pemenang lomba maskot pilkada KPU Barsel
Kamis, 9 Mei 2024 21:29 Wib
Benarkah pelatih Guinea sebut Indonesia negara miskin? Ini faktanya
Selasa, 7 Mei 2024 12:28 Wib
Putin dilantik sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan ke-5 hari ini
Selasa, 7 Mei 2024 6:15 Wib
Aston Martin akan luncurkan Vanquish generasi terbaru tahun ini
Kamis, 2 Mei 2024 17:04 Wib
Ini manfaat program pertukaran pelajar ke luar negeri bagi profil karier
Kamis, 2 Mei 2024 17:02 Wib
Ombudsman RI sarankan seleksi CASN tahun 2024 ditunda karena ini
Kamis, 2 Mei 2024 15:39 Wib
Ini kaitannya konsumsi gula dengan jerawat menurut para ahli
Kamis, 2 Mei 2024 8:57 Wib