Sampit (Antara Kalteng) - Patun ikan jelawat yang merupakan ikon daerah, menjadi objek wisata kota favorit masyarakat Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, selama musim libur lebaran Idul Fitri 1436 Hijriyah.
"Bagi kami yang merantau ke luar Sampit, baru lebaran ini bisa ke patung jelawat. Kan tempat ini baru diresmikan. Selain itu, lokasinya kan di dalam kota, jadi tidak perlu jauh-jauh," kata Husin, salah seorang pengunjung, Selasa.
Ikon Kota Sampit mengusung maskot ikan jelawat berukuran besar dengan mulut menyemburkan air menghadap Sungai Mentaya, mirip dengan konsep Merlion atau patung singa di Singapura yang menjadi tempat favorit wisatawan yang berkunjung ke Singapura.
Sejak diresmikan pada Sabtu (21/2) lalu, ikon daerah yang terletak di tepi sungai ini tidak pernah sepi pengunjung. Mulai pagi, sore hingga malam hari, pengunjung silih berganti datang ke objek wisata ini. Seperti saat Ramadan lalu, tempat ini menjadi tempat favorit warga untuk ngabuburit atau menghabiskan waktu menunggu buka puasa.
Saat musim libur lebaran ini, patung jelawat selalu ramai pengunjung. Bahkan saat siang terik pun, lokasi yang dilengkapi dermaga dan bangunan berlantai dua yang rencananya dijadikan pusat kuliner ini selalu dipadati pengunjung.
"Lokasinya bagus. Ini baru tempat yang bagus untuk bersantai, apalagi pada sore dan malam hari. Tapi sayangnya, kebersihannya tidak terjaga. Selain banyak sampah, toiletnya juga kurang bersih," timpal Iwan, pengunjung lainnya.
Masyarakat berharap pemerintah menjaga kebersihan objek wisata patung jelawat. Keberadaan pedagang kaki lima dan penyedia jasa permainan anak juga harus ditata karena terus bertambah sehingga mulai menimbulkan kesan kumuh yang dapat mengurangi kenyamanan pengunjung.
