Sampit (Antara Kalteng) - Sedikitnya sembilan dari 17 kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan.
"Daerah rawan kebakaran lahan dan hutan tersebut merupakan hasil pemetaan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum lama ini," kata Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi di Sampit, Kamis.
Kesembilan kecamatan rawan kebakaran lahan dan hutan itu meliputi Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Kota Besi, Cempaga, Cempaga Hulu, dan Parenggean.
Menurut Supian Hadi, pemerintah daerah melalui instansi terkait selama ini sudah berupaya maksimal menangani kebakaran lahan dan hutan.
Meski demikian, kebakaran lahan dan hutan di Kotawaringin Timur terus meluas, karena lahan yang terbakar pada umumnya adalah lahan gambut sehingga sulit untuk dipadamkan.
Selain itu, lokasi kebakaran lahan juga cukup jauh sehingga sulit dijangkau.
"Penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di Kotawaringin Timur selama ini terkendala peralatan yang masih kurang memadai dan masih rendahnya kesadaran masyarakat," katanya.
Supian Hadi mengungkapkan, ke depan pemerintah daerah akan menambah peralatan untuk memudahkan penanganan kebakaran lahan dan hutan.
Pemerintah daerah juga merencanakan membangun jaringan sumur bor di titik rawan kebakaran lahan dan hutan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun bandara Haji Asan Sampit dalam beberapa hari terakhir jumlah titik panas atau hotspot di wilayah Kotawaringin Timur cenderung menurun.
"Hingga Kamis (3/9) siang, terpantau hanya ada satu titik panas, yakni berada di wilayah Kecamatan Telawang," terang Kepala BMKG stasiun bandara Haji Asan Sampit Yulid Warni.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo meminta kepada pemerintah Kotawaringin Timur untuk memaksimalkan upaya penanganan kebakaran lahan dan hutan.
Ia berharap dalam menetapkan status bencana, terutama terkait kebakaran lahan dan hutan pemerintah daerah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk memudahkan pengawasan dan memberikan bantuan penanganan.
Hadi juga meminta kepada pemerintah Kotawaringin Timur dalam melakukan penanganan kebakaran lahan dan hutan untuk melibatkan TNI/Polri. "Kemampuan mereka sudah sangat teruji," katanya.
Berita Terkait
Lahan sudah siap, perpanjangan landasan bandara Sampit tunggu keputusan Kemenhub
Kamis, 16 Mei 2024 20:22 Wib
Pengembang perumahan di Palangka Raya diminta segera hibahkan lahan ke pemerintah
Selasa, 14 Mei 2024 14:55 Wib
Kembangkan pertanian, masyarakat di Lamandau minta solusi pembukaan lahan tanpa membakar
Minggu, 12 Mei 2024 7:42 Wib
DLH Palangka Raya tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla
Jumat, 10 Mei 2024 5:55 Wib
DLH ajak masyarakat Palangka Raya lebih aktif jaga ekosistem gambut
Selasa, 7 Mei 2024 17:36 Wib
Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Jumat, 3 Mei 2024 5:33 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
Kodim Sampit manfaatkan lahan kembangkan tanaman hidroponik
Rabu, 1 Mei 2024 6:39 Wib