Kotim Berharap Bantuan Alat Pengukur ISPU

id Kotim Berharap Bantuan Alat Pengukur ISPU, kotim minta alat ISPU

Kotim Berharap Bantuan Alat Pengukur ISPU

Salah satu alat pengukurISPU di Kota Palangka Raya yang tidak berfungsi lagi. Pemkot Palangka Raya pun berharap adanya bantuan alat tersebut dari pemerintah pusat. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berharap pemerintah pusat memberi bantuan alat pengukur kualitas udara untuk memantau indeks standar pencemaran udara, khususnya saat kebakaran lahan terjadi seperti sekarang.

"Tahun 2014 lalu sebenarnya kita sudah hampir dapat bantuan alat ISPU dari pemerintah pusat. Kita diminta surat bupati, itu juga sudah kita penuhi, tapi entah kenapa sampai sekarang belum ada realisasi," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kotim, Suparman di Sampit, Selasa.

Alat ini dibutuhkan untuk mengetahui perubahan kualitas udara dari waktu ke waktu. Seperti saat marak kebakaran lahan dan asap saat ini, ISPU sangat dibutuhkan sebagai sarana peringatan bagi masyarakat tentang kualitas udara.

Saat ini kualitas udara di Sampit diduga sudah kurang sehat karena banyak asap dan debu kebakaran lahan. Jika ada alat ISPU, maka masyarakat dengan mudah mengetahui apakah kualitas udara saat ini masi sangat baik, baik, kurang sehat, tidak sehat atau bahkan berbahaya.

Saat ini alat ISPU di Kalteng hanya terdapat di Kota Palangka Raya, tepatnya di kawasan Bundaran Besar. Pemerintah Kabupaten Kotim belum mampu membeli sendiri karena harganya cukup mahal, karena itu pemerintah daerah berharap dibantu oleh pemerintah pusat.

"Selama ini untuk mengukur kualitas udara, kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Itu pun mereka kabarnya menyewa alat dari Kalimantan Selatan," kata Suparman.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotim, Rukmana Priyatna, membenarkan perlunya ada alat pengukur kualitas udara. Apalagi jika mengingat Kotim sangat rawan kebakaran lahan dan asap setiap musim kemarau.

"Idealnya kita punya alat ISPU jadi masyarakat bisa melihat kalau status udara berbahaya. Mudah-mudahan kita dapat bantuan alat ini," harap Rukmana.