Sampit (Antara Kalteng) - Keindahan alam Danau Burung di Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, belum dioptimalkan, padahal potensinya sangat besar untuk dijadikan objek wisata alam.
"Untuk memoles lokasi itu, memang perlu perhatian khusus karena ada hal lain yang harus dipertimbangkan secara hati-hati, bukan sekadar membangun infrastruktur," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit, Senin.
Untuk mencapai lokasi Danau Burung memang masih perlu perjuangan karena kendala infrastruktur jalan. Uniknya, nama Danau Burung sudah cukup dikenal masyarakat meski belum banyak orang yang sudah menikmati keindahan alamnya. Ketenaran Danau Burung didukung banyaknya promosi melalui dunia maya oleh pemerintah daerah maupun masyarakat.
Sesuai namanya, keunikan lokasi itu adalah merupakan tempat berkumpulnya ribuan burung berbagai jenis. Belum diketahui apakah danau itu merupakan habitat burung-burung tersebut atau sekadar tempat persinggahan migrasi burung pada musim tertentu.
Melalui situs resminya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempromosikan, Danau Burung berlokasi di tengah gurun pasir yang sangat luas dikelilingi pepohonan perdu. Luasnya sekitar 100 hektare dan terdapat banyak pulau-pulau kecil di tengahnya, dengan ukuran bervariasi.
Pulau-pulau kecil itu sering digunakan berbagai macam jenis burung yang bermigrasi, membuat sarang untuk bertelur dan membesarkan anaknya. Kebanyakan burung yang bersarang adalah jenis burung laut atau burung pemakan ikan karena di danau itu cukup banyak ikan.
Danau itu juga dihuni buaya yang sering memangsa sarang-sarang burung yang dibuat terlalu rendah. Di pinggiran danau pulau-pulau itu banyak sekali tumbuhan bakung.
Objek wisata ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat kurang lebih 1,5 hingga 2 jam. Perjalanan kemudian dilanjutkan menyusuri sungai menggunakan kelotok selama 30 menit.
"Danau Burung memang sudah menjadi perhatian pemerintah daerah untuk rencana pengelolaannya. Ini tentu harus melalui penelitian terlebih dulu oleh para ahli. Jangan sampai nanti niat kita membangun infrastruktur untuk mengembangkan kawasan itu, justru malah merusak habitat atau ekosistem sehingga burung-burungnya justru migrasi ke hutan lain," kata Fajrurrahman.
Fajrurrahman mengatakan, banyak potensi wisata alam dan budaya di kawasan Selatan kabupaten ini. Selain pantai Ujung Pandaran yang sudah terkenal hingga ke luar daerah, juga ada wisata religius yakni ziarah ke makam salah satu ulama yang ada di pantai tersebut.
Kawasan Selatan juga masih menyimpan potensi wisata alam yakni air terjun gambut atau lebih dikenal dengan sebutan Air Terjun Merah Darah karena airnya sedikit merah karena pengaruh tanah gambut. Potensi lainnya yaitu Danau Burung yang kini menjadi perhatian pemerintah daerah untuk dikembangkan.
