ASN Kotim Segera Tes Narkoba Dan HIV

id Kotawaringin Timur, Putu Sudarsana, ASN Kotim, Tes Narkoba Dan HIV, HIV, AIDS

ASN Kotim Segera Tes Narkoba Dan HIV

(FOTO Antara-news/ferly)

Sampit (Antara  Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memastikan melakukan pemeriksaan narkoba dan HIV/AIDS kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga kontrak.

"Pemeriksaan urine dan darah sudah diinstruksikan bupati. Nanti akan diperiksa semua, apalagi yang ingin menduduki jabatan tertentu," tegas Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Putu Sudarsana di Sampit, Kamis.

Saat ini jumlah ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 6.328 orang yang tersebar di 17 kecamatan. Jumlah tersebut belum termasuk pegawai honor, tenaga kontrak dan lainnya yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan orang.

Sudah ada dua instansi yang melaksanakan tes urine untuk pemeriksaan narkoba yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendidikan. Namun pemeriksaan kini juga diarahkan pada tes darah untuk mengetahui apakah ada ASN yang terjangkit HIV/AIDS atau tidak.

Pemeriksaan pertama akan dilakukan di lingkup Sekretariat Daerah. Jika pemeriksaan di intansi lain tidak sempat dilakukan tahun ini maka akan dilanjutkan tahun depan.

"Di Sekretariat Daerah dulu, baru nanti satuan kerja perangkat daerah lainnya. Tunggu saja nanti pada 2017," tegas Putu.

Selain peredaran narkoba, angka penularan penyakit HIV/AIDS di Kotawaringin Timur juga tinggi. Selama Januari hingga Agustus 2016 terdapat 28 kasus HIV/AIDS,

terdiri 13 laki-laki dan 15 perempuan yang 75 persennya merupakan warga berusia produktif.

Kotawaringin Timur menduduki peringkat dua teratas jumlah kasus HIV/AIDS di Kalimantan Tengah, setelah Kota Palangka Raya. Jika tidak ditangani bersama, penularannya dikhawatirkan terus meluas.

Kasus HIV/AIDS di Kotawaringin Timur pada 2011 sebanyak 10 kasus, 2012 sebanyak 39 kasus, 2013 sebanyak 30 kasus, 2014 sebanyak 36 kasus, 2015 sebanyak 47 kasus, dan selama Januari hingga Agustus 2016 sudah ada 28 kasus. Dari kasus-kasus tersebut, sedikitnya sudah 12 penderitanya meninggal dunia.

"Untuk menghindari HIV/AIDS maka kita harus menghindari minuman keras, narkoba dan seks bebas. Penyakit ini belum ada obatnya. Obat yang ada saat ini hanya untuk menjaga daya tahan tubuh, tapi belum bisa menyembuhkan," kata Putu.

Secara khusus Putu berpesan, ASN harus mampu melindungi diri dan keluarga dari narkoba dan HIV/AIDS. Sebagai kalangan intelektual dan berpendidikan, ASN sudah seharusnya tahu betul bahaya narkoba dan HIV/AIDS sehingga harus bisa menghindarinya.