Sampit (Antara Kalteng) - Sebuah rumah di Jalan Kapten Mulyono Gang H Masrani Noor, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kamis pagi hancur akibat tertimpa tembok toko buku setinggi 2,5 meter di
"Untung kami sempat keluar karena sebelumnya ada suara," kata Toni (34), pemilik rumah yang hancur tersebut.
Kejadian yang nyaris merenggut nyawa satu keluarga itu terjadi saat azan Subuh. Saat itu, Sampit diguyur hujan deras sehingga diduga membuat tanah tempat pondasi tembok Toko Buku Aikon itu labil sehingga roboh.
Beberapa saat sebelum kejadian, istri Toni mendengar bunyi seng yang atap rumah yang diduga tergesek tembok yang mulai miring. Mereka kemudian bergegas membangunkan dua anak mereka dan mengevakuasi ke rumah saudaranya.
Toni kemudian kembali ke rumah mengeluarkan satu sepeda motornya. Beberapa saat kemudian, tembok benar-benar ambruk dan tepat menimpa rumah mereka.
Saking kerasnya tembok roboh itu membuat rumah kayu itu nyaris rata. Warga sekitar juga terbangun dan berhamburan ke luar rumah karena mendengar bunyi begitu keras dan tanah terasa bergetar.
Kerugian diperkirakan lebih dari Rp100 juta. Selain bangunan rumah yang hancur, hampir semua harta benda milik korban rusak akibat tertimpa, seperti sepeda motor, dua unit komputer, televisi dan barang elektronik serta perabot rumah tangga.
"Sekitar dua bulan lalu sudah kami kasih tahu bahwa temboknya rusak, jawaban pemiliknya hanya berjanji akan memperbaiki tapi tidak ada, sampai akhirnya terjadi seperti ini. Dua bulan ini adik saya tidak bisa tidur nyenyak, apalagi saat hujan karena takut tembok roboh," kata Fauzi, kakak kandung Toni.
Fauzi sudah melaporkan kejadian itu kepada polisi dan Ketua RT setempat. Pemilik bangunan sudah menyatakan akan bertanggung jawab dan meminta masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan.
Sementara itu, Toni dibantu kerabatnya terlihat mencari barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan di bawah reruntuhan rumahnya. Dia berharap bisa mendapat ganti rugi yang sesuai untuk membangun rumah.
Untuk sementara ini Toni menumpang di rumah kakaknya. Dia mengaku trauma sehingga berencana membangun rumah di lokasi lain.
Berita Terkait
Polres Bartim berikan vitamin dan gelar bazar beras SPHP
Rabu, 8 Mei 2024 18:54 Wib
Pemkab Kotim cegah munculnya ekstremisme jelang Pilkada 2024
Rabu, 8 Mei 2024 18:50 Wib
Bupati Kotim apresiasi TMMD bantu buka keterisolasian desa
Rabu, 8 Mei 2024 18:42 Wib
KPU Kotim berjuang agar partisipasi pemilih pilkada tidak rendah
Rabu, 8 Mei 2024 17:49 Wib
Legislator Kotim minta irigasi di kawasan lumbung padi dibenahi
Rabu, 8 Mei 2024 12:59 Wib
Pemkab Kotim komitmen wujudkan Kabupaten Layak Anak
Selasa, 7 Mei 2024 20:14 Wib
Umsa Kotim gelar aksi bela Palestina
Selasa, 7 Mei 2024 19:39 Wib
Pemkab Kotim optimalkan posyandu untuk pendataan dan penanganan stunting
Selasa, 7 Mei 2024 19:26 Wib