Sampit (Antara Kalteng) - Nelayan di kawasan selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah takut mencari ikan ke laut karena gelombang sedang tinggi sehingga rawan kecelakaan.
"Lihat saja, banyak nelayan cuma di rumah atau sekadar memperbaiki kapal. Gelombang sedang tinggi padahal harusnya kalau bisa panen rajungan atau kepiting, nelayan bisa dapat penghasilan lumayan," kata Penjabat Kepala Desa Ujung Pandaran Muslih, Minggu.
Konsentrasi nelayan di Kotawaringin Timur tersebar pada empat kecamatan kawasan selatan, yakni Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan, dan Mentaya Hilir Utara. Namun konsentrasi terbesar nelayan terdapat di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.
Desa Ujung Pandaran dihuni 474 kepala keluarga dengan sekitar 1.400 jiwa sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Sebagian warganya masuk kategori masyarakat dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu.
Nelayan Desa Ujung Pandaran berkontribusi besar memasok ikan untuk memenuhi permintaan masyarakat Kotawaringin Timur. Ketika pasokan berkurang, harga ikan di Sampit biasanya akan naik.
Saat gelombang tinggi seperti sekarang, nelayan banyak yang tidak berani melaut karena mereka menggunakan kapal tradisional berukuran kecil. Jika dipaksakan, dikhawatirkan akan mengancam keselamatan mereka.
Cuaca di laut mulai memburuk dalam sepekan terakhir. Nelayan hanya bisa pasrah karena belakangan ini cuaca bisa berubah dalam waktu cepat dan sulit diprediksi.
"Makanya kami sangat berharap pemerintah membantu mencarikan usaha alternatif bagi warga kami, sehingga ketika saat tidak bisa melaut seperti sekarang, warga masih mendapat pemasukan," kata Muslih.
Menurutnya, ada potensi lain yang bisa dikembangkan yakni budi daya perikanan.
Selain itu, kondisi alam Desa Ujung Pandaran sebagai objek wisata pantai andalan, bisa menjadi solusi asalkan pengelolaannya mengedepankan pemberdayaan masyarakat.
Berita Terkait
Lokasi dadakan penjualan sapi bermunculan di Sampit jelang Idul Adha
Sabtu, 11 Mei 2024 4:57 Wib
Dishub Kotim tindaklanjuti kerusakan dermaga penyeberangan
Jumat, 10 Mei 2024 20:29 Wib
Disdik dampingi 84 PAUD di Kotim raih akreditasi
Jumat, 10 Mei 2024 18:29 Wib
Wabup optimis BNNK dapat optimalkan penanganan kasus narkoba di Kotim
Kamis, 9 Mei 2024 22:16 Wib
Dinkes sebut tahun 2027 semua desa di Kotim harus miliki pustu
Kamis, 9 Mei 2024 21:19 Wib
Disdik Kotim apresiasi peran Bunda PAUD dalam transisi pendidikan
Kamis, 9 Mei 2024 21:06 Wib
Kembali berpasangan, Halikinnor-Irawati ingin membawa Kotim lebih maju lagi
Kamis, 9 Mei 2024 16:38 Wib
Pemkab Kotim cegah munculnya ekstremisme jelang Pilkada 2024
Rabu, 8 Mei 2024 18:50 Wib