Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menyiapkan tujuh rumah singgah bersalin untuk meminimalisir angka kematian ibu dan anak dalam proses persalinan.
"Saat ini kami telah menyiapkan tujuh rumah singgah bersalin yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Robansyah di Muara Teweh, Selasa.
Menurut Robansyah, tujuh rumah tunggu persalinan tersebut berada di Desa Lampeong Kecamatan Gunung Purei, Kelurahan Tumpung Laung Kecamatan Montallat, Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur, Kelurahan Lahei II Kecamatan Lahei, Kandui Kecamatan Gunung Timang, Sei Rahayu Kecamatan Teweh Tengah dan Muara Teweh.
Fasilitasnya telah dilengkapi oleh Dinas Kesehatan mulai dari tempat tidur, peralatan memasak dan lainnya.
"Kami terus mengimbau agar para ibu hamil melakukan persalinan di tempat-tempat pelayanan kesehatan pemerintah," katanya.
Robansyah menjelaskan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan terkait masalah bidan tidak boleh lagi melakukan persalinan di rumah pasien dan hal ini pelan-pelan pihaknya menggiring masyarakat di Barito Utara agar mau bersalin di sarana kesehatan yang telah dipersiapkan.
Selama ini program yang sudah dijalankan Dinas Kesehatan yakni terus melengkapi beberapa fasilitas tempat pelayanan kesehatan dengan rumah tunggu persalinan.
"Jadi di rumah tunggu ini, ibu hamil yang persalinannya tinggal menghitung hari bisa didampingi pihak keluarga dekatnya seperti suami, orang tua dan lainnya, dan saat ingin mendekati waktu persalinan dibawa ke puskesmas," kata dia.
Dia mengatakan manfaat bagi ibu hamil yang tinggal di rumah tunggu persalinan tersebut, salah satunya yakni bisa cepat mendapatkan penanganan medis, apabila sudah tiba waktunya melahirkan karena letak rumah tunggu berada dekat dengan tempat pelayanan kesehatan, serta kesehatan calon ibu dan janinnya juga bisa lebih mudah untuk dipantau oleh tenaga kesehatan.
Bahkan pemerintah melaui program Jaminan Persalinan (Jampersal) juga membantu keluarga ibu hamil dengan menjamin keperluan-keperluan selama ibu hamil beserta keluarga yang mendampingi tinggal di rumah tunggu tersebut.
"Jadi ini salah satu cara kita untuk mendorong masyarakat supaya mau bersalin di sarana kesehatan pemerintah, dan dalam hal ini juga tidak ada dipungut biaya," ujar Robansyah.
Berita Terkait
Anggota DPRD Barut minta jamaah calon haji jaga kesehatan
Sabtu, 11 Mei 2024 8:00 Wib
Dinkes sebut tahun 2027 semua desa di Kotim harus miliki pustu
Kamis, 9 Mei 2024 21:19 Wib
DPRD Palangka Raya minta dukungan terhadap posyandu ditingkatkan
Kamis, 9 Mei 2024 6:05 Wib
Turut atasi stunting, Polda Kalteng berikan pelayanan kesehatan gratis
Rabu, 8 Mei 2024 17:42 Wib
Dinkes Sukamara imbau masyarakat waspada peningkatan DBD
Selasa, 7 Mei 2024 20:05 Wib
Pemkot Palangka Raya perkuat kolaborasi penanganan stunting
Selasa, 7 Mei 2024 16:57 Wib
Kegiatan berbasis alam bantu tingkatkan kesehatan mental siswa
Selasa, 7 Mei 2024 8:40 Wib
Benarkah siklus haid bisa jadi barometer kesehatan perempuan?
Selasa, 7 Mei 2024 8:29 Wib