Sampit (Antara Kalteng) - Kejuaraan Daerah Motoprix Seri IV yang digelar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, disambut antusias luar biasa masyarakat, bahkan event ini diklaim menjadi yang terbesar di Kalimantan Tengah.
"Pembalap dan starter sampai 300 lebih. Ini belum pernah ada di Kalimantan Tengah. Ini sungguh luar biasa. Ini rekor," kata Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Tengah, Andrey Leonardo Narang di Sampit, Minggu.
Berdasarkan data panitia, jumlah peserta 155 orang dengan jumlah starter 312 dengan kelas yang dipertandingkan sebanyak 13 kelas. Tidak hanya dari Kalimantan Tengah, peserta juga berasal dari sejumlah provinsi lain, khususnya Kalimantan Selatan.
Kerinduan masyarakat terhadap event otomotif bergengsi ini terlihat dari banyaknya penonton yang datang. Dari 12.000 tiket yang dicetak, hingga pukul 11.00 WIB sudah terjual lebih dari 7.000 lembar dan diperkirakan akan habis terjual karena kegiatan berlangsung sampai sore.
Event serupa terakhir digelar di Taman Kota Sampit pada sembilan tahun terakhir. Tidak heran jika masyarakat sangat antusias menyaksikan event ini meski menyadari tingkat keamanan lokasi itu tidak sebagus di sirkuit permanen.
"Sampai siang saja sudah terjual 7.000 tiket, artinya antusias masyarakat dan penggemar otomotif sungguh hebat. Di mana-mana di Kalimantan Tengah, termasuk di Palangka Raya sendiri, biasanya paling banyak antara 4.000 sampai .5000 penonton," kata Andrey.
Andrey melihat potensi pembalap-pembalap lokal juga cukup bagus. Dia berharap event ini bisa kembali melahirkan pembalap terbaik yang mampu mempersembahkan prestasi untuk Kalimantan Tengah di tingkat nasional, bahkan internasional.
Dua kegiatan besar digelar di Kabupaten Kotawaringin Timur oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) yakni Kejuaraan Daerah Motoprix IMI Kalteng Seri IV di Taman Kota Sampit pada 28 dan 29 Oktober 2017. Kegiatan ini juga akan diisi dengan Cipta Mentaya Modifikasi Otomotif II.
Sementara itu, Grand Final Kejurda Grasstrack IMI Kalteng akan digelar di Sirkuit Mekar Jaya Kecamatan Parenggean pada 16 dan 17 Desember 2017.
