Palangka Raya (Antara Kalteng) - Komandan Korem 102/Panju-Panjung Kalimantan Tengah, Kolonel Arm M Naudi Nurdika mengatakan akan menindak tegas bagi oknum masyarakat yang berani memecah belah keberagaman bangsa di Kalteng yang sudah solid berdasarkan falsafah rumah betang.
"Jangan berani-berani memecah belah keberagaman yang ada di Kalteng, kita akan tindak tegas para pelakunya sesuai dengan hukum yang berlaku," kata M Naudi Nurdika mengikuti apel akbar pengamanan natal 2017 dan dilanjutkan pawai budaya yang dilaksanakan di kawasan bundaran besar, Minggu.
Naudi mengatakan, selama ini wujud falsafah rumah betang ciri khas masyarakat Kalteng itu tidak hanya semboyan saja. Hal tersebut dibuktikan selama ini dengan beragamnya budaya dan agama yang berada di Provinsi Kalteng hidup dengan rukun dan tenteram.
"Saya sangat mengapresiasi dengan kegiatan pada hari ini. Apa yang dilakukan pada hari ini adalah aplikatif dari falsafah rumah betang, di mana satu agama merayakan Natal maka kita sama-sama menjaga keamanan agar tetap kondusif," ucapnya.
Dalam apel akbar pengamanan Natal 2017 tidak hanya aparat keamanan saja yang terlibat dalam hal ini, sejumlah organisasi masyarakat juga dikerahkan untuk menjaga kamtibmas di daerah setempat.
Jumlah personel keamanan dan ormas yang terlibat berjumlah 4.913 orang. Bahkan mereka juga selalu mobile agar gangguan kamtibmas saat perayaan natal tidak ada gangguan.
"Kita berharap perayaan Natal umat Kristiani bisa berjalan lancar dan tidak ada gangguan kamtibmas yang membuat warga resah, karena hampir di setiap sudut kota selalu di jaga aparat keamanan dan ormas yang tergabung," demikian dia.
Di lokasi yang sama Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya Ibnu Elmi AS Pelu mengatakan sangat mendukung sekali kegiatan apa yang sudah dibungkus oleh pihak Polda Kalteng yang bertujuan untuk menjaga keutuhan NKRI di Kalteng.
"Mari jaga keamanan bersama dan menghormati saudara kita yang sedang melaksanakan Natal pada besok hari," demikian Ibnu.
