Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Upaya pemerintah kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah, dinilai cukup rendah untuk memenuhi kebutuhan perangkat komputer di sekolah, khususnya SMA maupun SMK.
"Pada saat pengelolaan SMA/SMK diserahkan kepada kami, hampir semua sekolah tidak memiliki kelengkapan perangkat komputer yang memadai," kata Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, Slamet Winaryo di Palangka Raya, Selasa.
Pada saat ujian nasional berbasis komputer (UNBK) digelar, tingkat kebutuhan sekolah terhadap komputer meningkat. Secara matematik harusnya SMA/SMK di Kalteng memiliki 10 ribu perangkat komputer dengan asumsi anak didik yang mengikuti ujian yakni sebanyak 30 ribu lebih.
Ia menjelaskan, pihaknya pun akhirnya berkoordinasi dengan Gubernur Kalteng hingga akhirnya pada 2017 lalu, sekitar 400 unit komputer dibeli. Kemudian dilanjutkan selama dua tahun berikutnya, yaitu sekitar 2 ribu unit komputer.
"Saat ini telah terdata sekitar 2.500 unit komputer yang ada pada SMA/SMK di seluruh Kalteng. Meski belum mencapai 10 ribu unit, namun jumlah tersebut sangatlah mampu untuk menyelenggarakan ujian berbasis komputer," terangnya kepada awak media.
Slamet menjelaskan, penambahan perangkat komputer juga dibantu pemerintah pusat hingga pihak ketiga atau perusahaan yang menyerahkannya secara langsung ke masing-masing sekolah yang ada di sekitar kawasan operasionalnya.
Puncaknya pada tahun ini, setelah sukses menyelenggarakan UNBK SMA/SMK sederajat pada tahun sebelumnya. Tahun 2019 ini pihaknya juga akan menggelar ujian sekolah berstandar nasional berbasis komputer (USBNBK).
"Jadi pada tahun ini ujian berbasis kertas dan pensil (UNKP) kami tiadakan. Selain perubahan sistem pelaksanaan ujian yang sepenuhnya menggunakan komputer, juga sebagai pembuktian majunya dunia pendidikan di Kalteng," tutur Slamet.
Selain ujian berbasis komputer, juga akan digelar ujian berbasis android. Ujian dengan sistem ini, merupakan upaya pemerintah mengatasi kelemahan sejumlah sekolah yang terkendala terbatasnya peralatan komputer.
Pada tahun 2019 ini, ada sekitar 32.642 siswa SMA sederajat di Kalteng yang terdaftar sebagai peserta ujian. Diharapkan semuanya bisa mengikuti seluruh rangkaian ujian sesuai jadwal yang ditentukan dan lulus dengan nilai yang memuaskan.
Upaya pemerintah kabupaten/kota se-Kalteng dinilai rendah untuk penuhi kebutuhan komputer sekolah
Pada saat SMA/SMK diserahkan kepada kami, hampir semua sekolah tidak memiliki kelengkapan perangkat komputer yang memadai