Jakarta (ANTARA) - Indonesia Police Watch (IPW) meminta pihak Kepolisian untuk menjelaskan secara transparan tentang wanita cantik yang diduga bersama Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief saat ditangkap mengunakan narkoba di kamar Hotel Peninsula, Jakarta Barat, pada Minggu (3/3) malam.
Sehingga bisa terungkap secara transparan, apa sesungguhnya peran wanita itu, apakah sebagai pemasok narkoba atau sekadar teman kencan, kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat informasi, saat ditangkap Andi Arif bersama wanita muda cantik berkulit putih, yang menggunakan tanktop merah muda, bercelana jeans dan sepatu warna perak serta berjam tangan kulit cokelat.
Selain wanita itu, lanjutnya, polisi juga menemukan tas perempuan warna hitam di sudut kamar hotel, yang diduga milik wanita yang bersama Andi Arif.
Namun, dalam penjelasan resmi yang dilakukan Polri tidak menyebut keberadaan wanita tersebut, sehingga muncul opini di masyarakat bahwa dalam menggunakan narkoba di kamar hotel itu, Andi Arief hanya seorang diri, padahal sesungguhnya ada orang lain, yakni seorang wanita cantik.
Baca juga: Anggota DPR sayangkan Andi Arief ditangkap polisi akibat penggunaan narkoba
IPW berharap dalam menangani kasus narkoba Polri harus bersikap transparan dan tidak melindungi pihak pihak tertentu. Jika polisi tidak bersikap transparan, apalagi bersikap diskriminatif, kondisi Indonesia yang sudah Darurat Narkoba saat ini akan semakin parah.
Jika para politisi sudah menjadi budak narkoba, pemberantasan narkoba seperti apalagi yang bisa diharapkan di negeri ini karena pemberantasan narkoba perlu keputusan politik yang solid agar para bandar narkoba internasional tidak terus menerus mempecundangi bangsa ini.
Pane menilai keberadaan wanita bersama Andi Arief itu menjadi penting dan perlu diungkap polisi secara transparan sehingga bisa diketahui apa sesungguhnya peran wanita itu.
Bukan mustahil Andi Arief sebagai politisi yang selama ini kritis dan berseberangan dengan penguasa itu dijebak pihak tertentu agar tidak bersuara lagi menjelang Pilpres 2019.
Jika itu yang terjadi, tentu patut dipertanyakan, siapa wanita itu atau justru politisi Demokrat ini sesungguhnya pemakai berat narkoba dan sudah menjadi budak narkoba yang sudah masuk dalam radar kepolisian, kata Pane.
Terlepas dari semua itu, katanya, partai partai politik di negeri ini sudah patut waspada menghadapi serangan para bandar narkoba yang berusaha merusak kader dan citra partainya.
Di sisi lain, jajaran kepolisian jangan pernah takut untuk memberantas narkoba, meskipun melibatkan elite partai maupun elit politik, harapnya.
Baca juga: Pemberian bantuan hukum, Demokrat nyatakan akan minta klarifikasi langsung dari Andi Arif
Berita Terkait
Bupati Kotim minta jamaah calon haji doakan kemajuan daerah
Jumat, 17 Mei 2024 20:30 Wib
DPRD Palangka Raya minta pemkot terus optimalkan penyerapan PAD
Jumat, 17 Mei 2024 16:54 Wib
DPRD Barito Utara minta Wings Air buka rute Muara Teweh - Balikpapan
Kamis, 16 Mei 2024 20:22 Wib
Penjabat Bupati Bartim minta KONI identifikasi permasalahan disertai pembenahan
Kamis, 16 Mei 2024 6:28 Wib
Ketua DPRD Kalteng minta pemda tetap gencar lakukan reboisasi
Rabu, 15 Mei 2024 16:34 Wib
Legislator Kalteng sebut masyarakat di Sukamara minta dibantu replanting sawit
Selasa, 14 Mei 2024 16:35 Wib
Ketua DPRD Barut minta JCH jaga kesehatan selama menjalani ibadah haji
Selasa, 14 Mei 2024 5:58 Wib
Dinkes Kotim minta tenaga kesehatan siaga tangani warga terdampak banjir
Minggu, 12 Mei 2024 19:41 Wib