Presiden ajak pemerintah Thailand antisipasi penurunan harga karet

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak Pemerintah Thailand untuk memperkuat kerja sama dalam mengantisipasi harga karet dunia agar tidak terus turun.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi setelah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, mengatakan dalam pertemuan itu Presiden Jokowi menyampaikan satu isu terkait dengan harga karet dunia.

"Thailand, Indonesia, dan Malaysia kalau digabung menjadi satu maka kita akan menjadi produsen karet yang paling besar di dunia," kata Retno.
Dalam beberapa waktu terakhir, ditengarai terjadi penurunan harga karet dunia sehingga Presiden Jokowi mengajak Pemerintah Thailand untuk merespon dan mengantisipasi fenomena yang mengusik petani karet termasuk di Indonesia.

"Akhir-akhir ini kita menengarai semakin turunnya harga karet dunia. Karena itu Presiden menyampaikan bahwa tidak ada pilihan lain bagi ketiga negara tersebut untuk memperkuat kerja sama agar harga karet tidak terus turun," katanya.

Merespon ajakan Presiden Jokowi, Menlu Thailand Don Pramudwinai menyampaikan komitmen pemerintahannya terkait kerja sama tersebut.

"Menteri Luar Negeri Thailand menyampaikan komitmennya mengenai kerja sama dalam konteks mencegah semakin menurunnya harga karet dunia," katanya.

Mengenai teknisnya telah dibahas di tingkat Menko Perekonomian pada saat pertemuan dengan Menteri Pertanian Thailand dan Malaysia di Bangkok, Thailand, pada awal Maret 2019.

"Tapi 'at policy level' Presiden menyampaikan kembali harapannya kalau kita bekerja sama kuat di antara tiga negara tersebut, maka kita yakin bahwa harga karet akan lebih baik daripada harga yang sekarang," katanya.

Retno memastikan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi tersebut, Thailand sudah memberikan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia dan Malaysia terkait harga karet.