Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, menilai kebaikan dan tingginya rasa iba masyarakat turut berkontribusi terhadap semakin banyaknya jumlah pengemis serta gelandangan di wilayah setempat.
Apabila masyarakat di kota ini tidak terlalu gampang memberi, yakin lah jumlah pengemis akan terus berkurang bahkan tidak ada, kata kata Kepala Dinas Sosial Palangka Raya Ahmad Fauliansyah, Rabu.
"Agar Ibukota Kalteng ini bebas dari pengemis dan gelandangan, penindakan terhadap mereka juga harus diikuti dengan tidak gampangnya masyarakat memberikan uang. Itu solusi paling efektif," ucapnya.
Selama ini karena masyarakat terlalu iba dengan aktivitas dan penampilan para pengemis dan gepeng tersebut, mau tidak mau mereka memberikan uang meskipun hanya sedikit.
Ahmad mengatakan padahal dengan memberikan uang walaupun sedikit, sama saja masyarakat secara tidak langsung memelihara para pengemis dan gelandangan tetap bertahan hidup seperti itu.
Baca juga: Satpol PP Kotim tidak akan berhenti menertibkan gepeng
"Karena dengan cara mengemis di Palangka Raya sudah menjadi mata pencaharian mereka untuk bertahan hidup. Untuk itu, menghilangkan kegiatan mereka, masyarakat jangan sampai memberi uang sedikitpun kepada mereka," pintanya.
Dinsos Palangka Raya sudah berkali-kali memulangkan para pengemis maupun gepeng ke daerah asalnya, salah satunya tinggal di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
"Tapi, setelah dipulangkan ke daerah asalnya, para pengemis dan gelandangan itu tetap kembali ke Palangka Raya dan melakukan aktivitas mengemis," beber Kepala Dinsos Palanga Raya itu.
Dikatakan, meski anggaran untuk penertiban gepeng tersebut tahun ini berada di kisaran puluhan juta saja. Pihaknya juga terus memantau dan bekerja sama dengan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), guna menertibkan para gepeng.
Baca juga: Penertiban Gepeng Di Barut Terkendala Rumah Singgah
Apalagi menjelang bulan Ramadhan 1440 Hijriyah, pihaknya terus mewaspadai kedatangan para pengemis dari berbagai daerah untuk mengemis di daerah setempat. Bahkan sampai saat ini kondisi para pengemis masih ada namun tidak separah tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya menjelang bulan suci Ramadhan para gepeng bermunculan, namun saat ini belum ada peningkatan. Sedangkan untuk solusinya agar daerah kita tidak ada gepeng lagi dengan cara memulangkan mereka ke daerahnya," demikian Ahmad.
Baca juga: Kotawaringin Timur Kesulitan Tangani Gelandangan dan Pengemis
Berita Terkait
Sebanyak 50 peserta ramaikan karnaval Paskah Nasional di Palangka Raya
Jumat, 26 April 2024 22:12 Wib
DPRD Palangka Raya nilai penerapan MCP oleh pemkot sudah baik
Jumat, 26 April 2024 17:35 Wib
DPRD Palangka Raya minta masyarakat tingkatkan kesadaran terkait bencana
Jumat, 26 April 2024 17:15 Wib
Penderita diabetes bersyukur JKN fasilitasi akses layanan kesehatan
Jumat, 26 April 2024 17:05 Wib
Polresta Palangka Raya terjunkan 108 personel amankan Paskah Nasional
Jumat, 26 April 2024 16:34 Wib
Kemenag Kalteng: Perayaan Paskah Nasional momen tingkatkan toleransi
Jumat, 26 April 2024 16:04 Wib
DPR RI: Waspadai sejak dini bahaya karhutla di Kalteng
Jumat, 26 April 2024 15:25 Wib
Imigrasi-Pemkab Barut koordinasikan sarana Unit Kerja Keimigrasian
Jumat, 26 April 2024 14:54 Wib