Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Rini Soemarno mengharapkan LinkAja menjadi alat pembayaran digital yang tidak hanya bersaing di dalam negeri namun juga di tingkat global.
"Kita sinergi agar menjadi besar, kalau perlu menjadi 'go trans global', jadi kita menjadi salah satu pembayaran digital global," ujar Rini dalam wawancara dengan salah satu media televisi nasional yang dipantau di Jakarta, Senin.
Rini mengatakan alat pembayaran digital ini dapat menjadi kebanggaan bagi Indonesia dengan memanfaatkan sinergi BUMN yang makin solid dan kuat.
Dengan sinergi itu, ia mengharapkan LinkAja bisa menjadi alat pembayaran digital yang memudahkan bagi konsumen dan BUMN dalam memberikan layanan publik.
"Saya betul-betul menekankan, harus ada sistem pembayaran digital yang dimiliki bangsa untuk memudahkan konsumen dan BUMN," katanya.
Ia menargetkan jumlah masyarakat yang bertransaksi menggunakan platorm digital BUMN ini mencapai 10 juta pengguna.
"Target 10 juta itu bukan hanya yang men-'download', tapi juga bertransaksi," kata Rini.
Sebelumnya, Kementerian BUMN baru merayakan HUT ke 21 tahun dengan capaian yang makin solid dan mampu mendukung proses transformasi ekonomi Indonesia.
Hingga Desember 2018, total aset BUMN telah mencapai Rp8.092 triliun dengan total ekuitas Rp2.479 triliun dan mampu memberikan kontribusi ke APBN sebesar Rp487 triliun dan laba sebanyak Rp200 triliun.
Berita Terkait
Mendag Budi Santoso pastikan harga Minyakita turun pekan ini
Senin, 25 November 2024 21:59 Wib
Judi online penyebab menurunnya daya beli masyarakat
Senin, 25 November 2024 21:43 Wib
Menkum RI: Pemindahan napi WNA ke negara asal dalam kajian
Senin, 25 November 2024 17:29 Wib
Brigade Pangan wujudkan swasembada pangan nasional dengan peran pemuda
Senin, 25 November 2024 15:12 Wib
Menag : Indonesia adalah negara paling dermawan di dunia
Jumat, 22 November 2024 16:38 Wib
Menhut siap cabut IPPKH yang tidak lakukan rehabilitasi lahan
Kamis, 21 November 2024 7:43 Wib
Menteri Hukum RI minta pimpinan tinggi bangun sistem kerja transparan
Senin, 18 November 2024 18:30 Wib
Prabowo bertemu PM Luxon bahas perdagangan hingga inovasi
Sabtu, 16 November 2024 13:40 Wib