Sampit (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mendatangi kantor DPRD setempat untuk berdiskusi sekaligus menyampaikan aspirasi agar organisasi kepemudaan bisa berjalan baik.
"Selama saya menjadi Ketua KNPI Kotawaringin Timur periode 2016 sampai 2019, kemudian sekarang dipercaya kembali menjabat untuk periode 2019 sampai 2022, kami merasa pembinaan pemerintah terhadap organisasi kepemudaan di Kotawaringin Timur masih timpang," kata Ketua KNPI Kotawaringin Timur Endra Rosana di Sampit, Selasa.
Endra bersama pengurus lainnya datang ke DPRD Kotawaringin Timur pada Senin (21/10) sore. Dia diterima Ketua Komisi III Sanidin dan sejumlah anggotanya Riskon Fabiansyah dan lainnya.
Menurut Endra, antusias pemuda Kotawaringin Timur mengaktualisasikan diri melalui organisasi kepemudaan sangat tinggi. Semangat ini seharusnya disambut dan difasilitasi oleh pemerintah daerah sehingga pemuda bisa berkontribusi lebih besar lagi terhadap masyarakat dan pembangunan daerah.
Pemerintah diharapkan serius dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia pemuda karena pemuda yang akan menjadi penerus estafet kepemimpinan. Jika pemuda dipersiapkan sejak awal maka hasilnya diharapkan akan lebih bagus.
Jika organisasi kepemudaan difasilitasi dan didukung maka pemuda bisa lebih banyak berperan. Karena itulah pengurus KNPI datang ke DPRD meminta agar pemerintah daerah lebih perhatian terhadap pemuda, khususnya dalam penganggaran di APBD 2020 untuk program kepemudaan.
"Kami berterima kasih karena sambutan anggota DPRD cukup positif. Mereka berjanji akan mendorong eksekutif untuk mengalokasikan anggaran untuk organisasi kepemudaan," kata Endra.
Sementara itu Riskon Fabiansyah menilai, KNPI sebagai laboratorium pemuda, seyogyanya mampu dan bisa menjadi tempat pengkaderan calon-calon pemimpin masa depan. KNPI juga diharapkan lebih peka terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat dan memposisikan diri sebagai pengontrol dan penyeimbang terhadap kebijakan pemerintah.
"Dewan akan mempertanyakan bila saat pembahasan anggaran bulan depan, ternyata pemerintah daerah tidak mengajukan anggaran yang proporsional terkait kepemudaan. Apabila sudah diajukan anggarannya saat pembahasan APBD murni 2020 nanti kami siap menyetujuinya sepanjang program kegiatannya kami nilai perlu dan bermanfaat," tegas Riskon atau akrab disapa Eko.
Baca juga: Legislator Kotim minta kepala desa dampingi penyelesaian sengketa lahan warga
Baca juga: Warga mengadu ke DPRD Kotim minta solusi penyelesaian sengketa lahan
Menurut politisi muda Partai Golkar, seharusnya pemerintah daerah memberikan ruang berupa anggaran yang memadai untuk kegiatan pemuda di Kotawaringin Timur, terutama kegiatan mengenai pemberdayaan ekonomi kreatif, khususnya putra daerah.
Riskon menilai, Kotawaringin Timur harus belajar dari peristiwa di luar daerah seperti di Wamena dan Penajam. Menurutnya, salah satu faktor penyebab konflik adalah kurang diberdayakan dan kurangnya pembekalan pengetahuan pemuda putra daerah oleh pemerintah daerah. Dampaknya, pemuda mudah terpengaruh hal-hal negatif dan menjadi penonton di rumah sendiri.
"Mari kita berikan ruang dan anggaran yang memadai untuk pemuda yang ada di Kotawaringin Timur agar mereka bisa berkreasi dan turut serta dalam membangun daerahnya sebagai persiapan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang," demikian Riskon.
Baca juga: DPRD Kotim dorong desa manfaatkan teknologi tingkatkan administrasi pertanahan