Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menjamin tidak akan terjadi kemacetan dan banjir di wilayah ibu kota baru yang akan dibangun di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dalam pencanangan sensus penduduk 2020 di Istana Negara, Jakarta, Jumat, Presiden Jokowi mengatakan ibu kota baru bakal memberikan kualitas hidup tinggi dengan konsep urban bagi penghuninya.
Kota tersebut akan mengandalkan energi terbarukan sehingga memiliki lingkungan yang lebih lestari dan rendah polusi. Masyarakat juga akan lebih banyak melakukan aktivitas dengan berjalan kaki, bersepeda, maupun memakai transportasi publik yang bebas emisi.
"Tidak ada ibu kota seluruh dunia seperti ini nanti. Tidak ada. Itu diferensiasinya ada di situ. Semuanya energi baru terbarukan. Transportasi massal semuanya kendaraan elektrik," kata Jokowi.
Baca juga: Kendaraan listrik dan otonom jadi idaman Jokowi di ibu kota baru
Jokowi mengatakan kehidupan di ibu kota baru akan menggambarkan sebuah peradaban baru, ketika masyarakat akan lebih masif menggunakan transportasi publik yang berjenis elektrik dan kendaraan pribadi yang juga bersumber listrik. Presiden juga menjanjikan transportasi ibu kota baru akan menggunakan teknologi otonom (autonomous), alias dikemudikan tanpa awak.
"Selain itu, akan banyak orang jalan kaki, banyak orang bersepeda. Tidak ada banjir, tidak ada macet," ujar dia.
Jokowi juga menekankan salah satu prinsip penting dalam pembangunan ibu kota baru adalah bagaimana menciptakan perubahan pola dan kultur kerja masyarakat yang lebih produktif. Peningkatan produktivitas manusia diperlukan untuk membangun kualitas Sumber Daya Manusia yang jauh lebih baik, dan mampu bersaing di pasar global.
Peningkatan produktivitas juga menjadi kunci agar Indonesia mamu mengoptimalkan bonus demografi sehingga dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
"Terpenting bagaimana kita bangun sebuah sistem, pindah pola kerja, kultur karena ke depan persaingan akan semakin berat. Negara yang cepat akan kalahkan yang lambat," ujar dia.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah tak berutang bangun ibu kota baru
Pemerintah Indonesia sedang membangun ibu kota baru dengan konsep "smart metropolis" untuk jumlah populasi yang besar. Sedikitnya, ada sekitar 6-7 juta jiwa yang akan pindah ke ibu kota baru Indonesia. Angka itu dihitung dari 1,4 juta pegawai negeri sipil (PNS) beserta keluarganya yang bakal pindah ke ibu kota baru setelah selesai dibangun.
Jokowi menyatakan pembangunan ibu kota baru ini juga sebagai salah satu solusi pemerataan di Indonesia. Pemerataan ini dinilainya penting mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau.
"Konsep pemerataan pembangunan sangat diperlukan sehingga pembangunan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Target pemindahan IKN tahun 2024 lumayan ambisius, kata Teras Narang
Baca juga: Sebelum ibu kota baru dipindahkan, 5G ditargetkan selesai
Baca juga: Bahas ibu kota baru, Erick Thohir kumpulkan sejumlah pimpinan BUMN
Berita Terkait
Satu petugas TPS di Palangka Raya meninggal dunia
Rabu, 27 November 2024 15:36 Wib
Debat kedua ajang memperdalam visi misi paslon Pilwakot Palangka Raya
Kamis, 21 November 2024 22:05 Wib
KPU Palangka Raya: Kesiapan logistik pilkada sudah 90 persen
Selasa, 19 November 2024 19:15 Wib
Joko Widodo dan Iriana tiba di Solo
Minggu, 20 Oktober 2024 19:10 Wib
CEO Forum 2024, Dirut PLN ajak selaraskan langkah lanjutkan pembangunan nasional
Sabtu, 12 Oktober 2024 8:28 Wib
Presiden Jokowi ajak pegawai hingga wartawan foto bersama jelang purnatugas
Kamis, 10 Oktober 2024 10:56 Wib
Jokowi mulai mengemas barang pribadi jelang purnatugas
Selasa, 8 Oktober 2024 17:40 Wib
830 logistik kotak suara tiba di KPU Palangka Raya
Selasa, 8 Oktober 2024 6:06 Wib