Jakarta (ANTARA) - Kalangan industri konstruksi menilai diperlukan pembaruan teknologi konstruksi guna mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur baik jalan tol, perumahan, maupun saluran air untuk mengendalikan banjir yang terus digalakkan pemerintah saat ini.
General Manager PT Prima Graha Bangun Tunggal Indriyanto Isnugroho di Jakarta, Rabu, mengatakan dukungan teknologi konstruksi tersebut diperlukan agar pembangunan infrastruktur agar semakin mudah dikerjakan, lebih cepat, lebih kuat, lebih hemat.
"Selan itu juga lebih bermanfaat dengan menggunakan tenaga masyarakat setempat dan kekayaan sumber alam yang ada," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya mengembangkan teknologi konstruksi Prima Wall System (PWS) yang mampu menghemat waktu dan biaya dalam pengerjaan proyek infrastruktur namun dengan mutu tetap terjamin.
Teknologi PWS terdiri dari panel-panel beton bertautan yang berbentuk khusus dan berfungsi untuk membuat saluran, turap, serta bak beton. Panel prefab ini berukuran fleksibel dan berbentuk bujur sangkar atau trapesium.
Menurut dia, dengan bobot yang ringan dan dapat diangkut hanya oleh 1 – 2 orang tenaga kerja, tidak memerlukan alat besar dan berat, sehingga panel PWS ideal untuk diterapkan di lokasi yang tidak dapat diakses oleh kendaraan
Direktur PT Prima Graha Bangun Tunggal, Michael Aloen Chandranata menambahkan panel-panel beton PWS telah diaplikasikan untuk berbagai keperluan dalam pembangunan seperti saluran perkotaan dan saluran tersier, sekunder, bendung , turap, reservoir.
"Panel-panelnya sangat mudah diprabrikasi di dekat lokasi proyek, mudah dirangkai menjadi struktur oleh tenaga masyarakat artinya bisa melibatkan dari sumber daya warga setempat," katanya.
Sejumlah proyek infrastruktur yang telah memanfaatkan teknologi konstruksi tersebut yakni pembangunan saluran lebar dan tinggi 1,5 m proyek PLN Talaud, saluran bentuk trapesium tol Batang- Semarang sepanjang 25 km, saluran perkotaan sampai dengan pelosok-pelosok Tanggerang sepanjang 17 km.
"Pemanfaatan teknologi ini bisa kerja sama dengan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) sehingga mendukung pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan pendapatan mereka," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Pulang Pisau belajar pengelolaan industri kreatif ke Sukoharjo
Rabu, 15 Mei 2024 9:21 Wib
SMK di Kalteng jajaki kerja sama dengan dunia industri
Selasa, 7 Mei 2024 19:41 Wib
Industri perhiasan Indonesia butuh dorongan untuk berdaya saing global
Senin, 11 Maret 2024 12:09 Wib
Optimalisasi klinik konsultasi bantu IKM Kalteng terus berkembang
Minggu, 3 Maret 2024 10:11 Wib
Luhut Binsar: Pembangunan industri petrokimia di Kaltara tetap lanjut
Rabu, 21 Februari 2024 21:41 Wib
Pemerintah diminta berantas mafia industri ternak
Jumat, 9 Februari 2024 14:13 Wib
Mahasiswa Indonesia berhasil raih emas di ajang Thailand Inventors Day 2024
Rabu, 7 Februari 2024 15:29 Wib
Perdagangan luar negeri Kalimantan Tengah terus mengalami surplus
Senin, 5 Februari 2024 6:52 Wib