Legislator Kotim prihatin akses ke desa ini terancam putus
Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Arsyad mengaku prihatin dengan kondisi infrastruktur di kawasan pelosok yang masih tertinggal, bahkan ada ruas jalan yang terancam putus akibat jembatannya rusak parah.
"Seperti akses ke Desa Biru Maju di Kecamatan Telawang saat ini terancam putus. Kondisi jembatannya rusak cukup parah dan sangat membahayakan pengguna jalan yang lewat," kata Arsyad di Sampit, Jumat.
Kondisi ini menjadi perhatian Arsyad saat melaksanakan reses perseorangan ke daerah pemilihan 4 yang meliputi Kecamatan Cempaga Hulu, Cempaga, Kota Besi dan Telawang. Banyak temuan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait kondisi infrastruktur di pelosok.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, jembatan itu menghubungkan desa Biru Maju dengan Desa Sumber Makmur. Ruas jalan tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan antar kecamatan Telawang dengan Kecamatan Mentaya Hulu.
Ruas jalan ini sangat penting bagi masyarakat di dua kecamatan tersebut. Kondisi ini harus menjadi perhatian serius karena berpengaruh terhadap rutinitas dan kegiatan ekonomi masyarakat.
Kerusakan jalan dan jembatan sudah disampaikan masyarakat kepada pemerintah kabupaten namun belum ada perbaikan. Kelancaran akses di ruas jalan tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Legislator Kotim minta pembinaan UMKM ditingkatkan cegah keracunan terulang
"Selain jembatan, juga ada beberapa titik di ruas jalan itu yang tidak bisa dilewati saat musim hujan. Titik kerusakan itu berada di dekat muara jalan masuk ke Desa Sumber Makmur, tidak seberapa jauh dari kantor camat," jelas Arsyad.
Kerusakan dan terbatasnya infrastruktur di kawasan pelosok sudah menjadi rahasia umum. Untuk sudah seharusnya masalah ini menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan Kotawaringin Timur.
Infrastruktur sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Artinya, dampaknya secara langsung juga akan berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Perusahaan besar swasta diharapkan juga peduli terhadap kondisi ini. Sudah seharusnya perusahaan ikut membantu pembangunan daerah dan masyarakat, apalagi perusahaan mempunyai kewajiban melaksanakan program corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial.
Baca juga: Guru dan murid satu kelas SD di Sampit keracunan kue ulang tahun
Baca juga: Pemkab Kotim antisipasi banjir saat Sampit Expo
"Seperti akses ke Desa Biru Maju di Kecamatan Telawang saat ini terancam putus. Kondisi jembatannya rusak cukup parah dan sangat membahayakan pengguna jalan yang lewat," kata Arsyad di Sampit, Jumat.
Kondisi ini menjadi perhatian Arsyad saat melaksanakan reses perseorangan ke daerah pemilihan 4 yang meliputi Kecamatan Cempaga Hulu, Cempaga, Kota Besi dan Telawang. Banyak temuan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait kondisi infrastruktur di pelosok.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, jembatan itu menghubungkan desa Biru Maju dengan Desa Sumber Makmur. Ruas jalan tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan antar kecamatan Telawang dengan Kecamatan Mentaya Hulu.
Ruas jalan ini sangat penting bagi masyarakat di dua kecamatan tersebut. Kondisi ini harus menjadi perhatian serius karena berpengaruh terhadap rutinitas dan kegiatan ekonomi masyarakat.
Kerusakan jalan dan jembatan sudah disampaikan masyarakat kepada pemerintah kabupaten namun belum ada perbaikan. Kelancaran akses di ruas jalan tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Legislator Kotim minta pembinaan UMKM ditingkatkan cegah keracunan terulang
"Selain jembatan, juga ada beberapa titik di ruas jalan itu yang tidak bisa dilewati saat musim hujan. Titik kerusakan itu berada di dekat muara jalan masuk ke Desa Sumber Makmur, tidak seberapa jauh dari kantor camat," jelas Arsyad.
Kerusakan dan terbatasnya infrastruktur di kawasan pelosok sudah menjadi rahasia umum. Untuk sudah seharusnya masalah ini menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan Kotawaringin Timur.
Infrastruktur sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Artinya, dampaknya secara langsung juga akan berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Perusahaan besar swasta diharapkan juga peduli terhadap kondisi ini. Sudah seharusnya perusahaan ikut membantu pembangunan daerah dan masyarakat, apalagi perusahaan mempunyai kewajiban melaksanakan program corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial.
Baca juga: Guru dan murid satu kelas SD di Sampit keracunan kue ulang tahun
Baca juga: Pemkab Kotim antisipasi banjir saat Sampit Expo