PT SSM, PT MAS dan PT GAP gelar konsultasi berkala dan sosialisasi pencegahan karhutla

id PT SSM, PT MAS dan PT GAP gelar konsultasi berkala dan sosialisasi pencegahan karhutla,Sukajadi sawit Mekar, maju aneka sawit, Globalindo Alam Perkasa

PT SSM, PT MAS dan PT GAP gelar konsultasi berkala dan sosialisasi pencegahan karhutla

General Manager PT Maju Aneka Sawit, Supriadi Pardiman menyampaikan sambutan saat 'Stakeholder Consultation' atau konsultasi berkala dengan pemangku kepentingan yang dirangkai dengan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan, Selasa (10/3/2020). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit PT Sukajadi Sawit Mekar (SSM), PT Maju Aneka Sawit (MAS) dan PT Globalindo Alam Perkasa (GAP) di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggelar konsultasi berkala dengan pemangku kepentingan di daerah itu.

"Kegiatan ini rutin dilaksanakan sebagai upaya manajemen perusahaan menjaring masukan dari semua pemangku kepentingan dengan harapan bisa membawa kebaikan bagi semua," kata General Manager PT Maju Aneka Sawit, Supriadi Pardiman mewakili perusahaan lainnya, Selasa.

'Stakeholder Consultation' atau konsultasi berkala dengan pemangku kepentingan yang dirangkai dengan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan tersebut dilaksanakan di aula kantor PT MAS di Desa Tanah Putih Kecamatan Telawang.

Acara ini dihadiri puluhan peserta dari desa-desa di Kecamatan Telawang, Mentaya Hulu, Kota Besi dan Mentaya Hilir Utara yang merupakan wilayah tiga perusahaan sawit yang bernaung di bawah bendera perusahaan ternama Musim Mas Group tersebut beroperasi.

Peserta merupakan camat, danramil, kapolsek, Manggala Agni, BKSDA, damang, aparatur desa dan tokoh masyarakat di sekitar perusahaan. Hadir pula General Manager Musim Mas Group Regional Kalimantan Tengah Rusli Salim.

Melalui kesempatan itu, pihak perusahaan memaparkan banyak hal untuk diketahui pemangku kepentingan dan masyarakat, diantaranya terkait SOP / POD, program corporate social responsibility (CSR) atau program tanggung jawab sosial perusahaan, prosedur ganti rugi lahan, program high conservation value (HCV) atau nilai konservasi tinggi dan lainnya sehingga tidak ada persepsi negatif terhadap aktivitas kegiatan perusahaan. 

Menurut Supriadi, kegiatan ini juga menjadi kesempatan berdiskusi dan bertukar pikiran untuk perubahan lebih baik. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara perusahaan, pemangku kepentingan dan masyarakat agar sinkron dengan kegiatan CSR perusahaan. 

"Kegiatan ini juga diisi sosialisasi pencegahan karhutla dengan harapan dengan semakin bertambahnya pengetahuan tentang bahaya karhutla maka tingkat kesadaran kita mencegah karhutla juga semakin tinggi sehingga kabut asap di Kalteng, khususnya di Kotawaringin Timur tidak sampai terjadi lagi," harap Supriadi.

Saat sesi diskusi yang dipimpin General Manager Musim Mas Group Regional Kalimantan Tengah Rusli Salim suasana berlangsung menarik dalam suasana keakraban. Gelak tawa sesekali menyelingi penyampaian aspirasi oleh warga.

Sejumlah masukan dan usulan disampaikan masyarakat kepada perusahaan. Menanggapi itu, pihak perusahaan memberi penjelasan dengan baik sehingga bisa dipahami peserta.

"Usulan yang disampaikan ini tentu selalu menjadi perhatian kami. Selama secara aturan itu diperbolehkan, tentu kami selalu berupaya membantu seperti apa yang kami lakukan selama ini," ujar Rusli Salim.

Camat Mentaya Hilir Utara Samsurijal mewakili pemerintah daerah menyampaikan apresiasinya kepada PT SSM, PT MAS dan PT GAP yang selama ini dinilai telah melaksanakan banyak program bermanfaat bagi masyarakat.

Program rutin konsultasi berkala tersebut juga merupakan bentuk keterbukaan pihak perusahaan untuk mau mendengar dan membuka diri terhadap masukan dari berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat.

"Kegiatan ini menjadi kesempatan yang bagus bagi perusahaan, pemerintah dan masyarakat untuk saling memberi masukan demi kemajuan dan kebaikan bersama. Kami sangat mengapresiasi ini," kata Samsurijal.

Samsurijal juga mengapresiasi komitmen dan konsistensi ketiga perusahaan dalam membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Sosialisasi lebih awal ini menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan bersama masyarakat.

Perusahaan-perusahaan ini juga berkomitmen tinggi membantu, khususnya melalui program Masyarakat Bebas Api (MBA) dengan memberikan reward atau bonus kepada desa-desa yang berhasil mencegah kebakaran di desa mereka dalam setiap tahunnya.

Program yang sudah berjalan selama empat tahun ini dinilai sangat membantu desa-desa di sekitar perusahaan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran lahan. Apalagi, pihak perusahaan juga banyak membantu peralatan pemadam kebakaran desa.

"Kita harus terus membangun sinergitas. Perusahaan diharapkan terus membantu desa sekeliling perusahaan. Kita berupaya kalau bisa tahun 2020 ini zero fire atau tidak ada kebakaran hutan dan lahan," harap Samsurijal.

Kapolsek Kota Besi diwakili Ipda Sutiono berharap kepala desa yang mengikuti sosialisasi bisa menyampaikan informasi yang didapat kepada masyarakatnya. Harapannya, masyarakat semakin peduli membantu pemerintah mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"Kita bersama-sama harus meminimalkan karhutla karena potensinya di Kalteng cukup tinggi, termasuk Kotawaringin Timur. Makanya kita harus memaksimalkan pencegahan. Kami melalui Bhabinkamtibmas juga melaksanakan kegiatan di lapangan," katanya.
 
General Manager PT Maju Aneka Sawit, Manajemen PT SSM, PT MAS dan PT GAP bersama undangan berfoto usai sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan, Selasa (10/4/2020). ANTARA/Norjani

Danramil 1015-13/Kuala Kuayan Kapten Inf Jhonson Munthe menyebut ketiga PT SSM, PT MAS dan PT GAP telah "curi start" dalam hal positif, yaitu melakukan sosialisasi pencegahan karhutla, padahal saat ini masih musim hujan. Namun justru ini yang seharusnya dilakukan semua pihak, yakni pencegahan sejak dini.

"Ini musim hujan tapi mulai mulai ada kebakaran lahan. Artinya, daerah kita sangat rawan. Selama ini kepedulian kita sangat kurang makanya harus terus diingatkan sejak dini. Api kecil kalau cepat dimatikan maka bisa mati, tapi kalau sudah besar maka akan susah," kata Jhonson Munthe.

Dia berterima kasih kepada pemimpin perusahaan karena bergerak lebih awal mencegah karhutla. Inisiatif dan konsisten seperti ini diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lainnya.

Menurutnya, dampak karhutla sangat buruk dan berbahaya. Dia mengajak seluruh kepala desa, camat, lurah, dan semua pihak bersama-sama melakukan pencegahan lebih maksimal.

Sementara itu, Kepala Regu II Manggala Agni Daops Pangkalan Bun Pondok Kerja Sampit Junaidi saat sosialisasi mengatakan, kegiatan ini termasuk upaya pencegahan yang sangat bagus.

"Pencegahan harus maksimal sehingga pemadaman tidak perlu terjadi. Namun kalau harus dilaksanakan pemadaman maka diharapkan dilakukan bersama agar hasilnya maksimal. Kita berharap kebakaran tidak sampai terjadi lagi, tapi kita harus selalu waspada," kata Junaidi.

Dia mengatakan, jika ada kebakaran maka harus segera dikoordinasikan agar tidak sampai meluas. Sekecil apapun kebakaran, harus segera dipadamkan. 

"Bahan bakaran di daerah kita ini selalu siap sehingga kalau kita lalai maka sangat rawan. Kita rangkul masyarakat dan bicara dari hati ke hati agar mereka tidak tersangkut hukum karena membakar lahan," demikian Junaidi.

Baca juga: PT SSM, PT MAS dan PT UL raih penghargaan Proper Hijau

Baca juga: Musim Mas Group kembali mendapat penghargaan peduli penanggulangan karhutla

Baca juga: Dibantu PT Maju Aneka Sawit, murid SD ini tak lagi lesehan di lantai