Sampit (ANTARA) - Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah memutuskan menunda lomba lari 10 kilometer di Sampit meski pendaftar sudah ratusan orang.
"Kami sangat memohon maaf, sekaligus mohon pengertian masyarakat dan seluruh atlet karena kegiatan ini sangat terpaksa ditunda demi keselamatan kita bersama. Kita semua tahu, kegiatan lain pun juga ditunda karena mencegah virus Corona," kata Ketua PASI Kotawaringin Timur Raihansyah di Sampit, Kamis.
Lomba lari 10 km dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-67 Kabupaten Kotawaringin Timur itu rencananya digelar di Taman Kota Sampit pada 22 Maret atau akhir pekan ini.
Kategori yang dilombakan adalah lari 10 km untuk umum putra dan putri, lari 5 km untuk veteran atau usia 45 tahun ke atas dan lari 5 km untuk pelajar putra dan putri.
Pandemi virus Corona jenis Covid-19 yang kini semakin luas, membuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menetapkan status Siaga Darurat Covid-19 usai rapat pada Senin (16/3) lalu.
Keputusan itu diikuti dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan seperti meliburkan sekolah, membatalkan Sampit Expo dan kegiatan lainnya, serta meniadakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.
Kondisi ini pula yang membuat PASI Kotawaringin Timur memutuskan menunda lomba lari tersebut. Ini keputusan berat namun harus dilakukan demi kebaikan bersama.
Berdasarkan data terakhir, sudah ada sekitar 250 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Tengah yang mendaftarkan diri. Jumlah itu belum termasuk peserta dari sekolah-sekolah di Kotawaringin Timur.
"Untuk di sekolah, kami ada membuat surat susulan terkait pemberitahuan bahwa kegiatan lomba lari ini ditunda hingga status darurat bencana Corona ini dicabut," kata Raihansyah.
Baca juga: Pemkab Kotim pantau 11 orang terkait Covid-19
Raihansyah berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Lomba lari ini akan dijadwalkan ulang setelah pemerintah daerah mencabut status Siaga Darurat Bencana Covid-19.
Kegiatan ini diharapkan mampu menggelorakan kembali olahraga lari di Kalimantan Tengah, khususnya di Kotawaringin Timur. Lomba ini akan menjadi ajang bagi atlet lokal untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan.
Selain itu, kegiatan ini akan dimanfaatkan untuk mempromosikan kesiapan Kotawaringin Timur yang telah dipercaya menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng pada 2022 nanti.
Dampak positif lainnya, event ini semakin memperkenalkan Kotawaringin Timur sebagai daerah tujuan wisata di Kalimantan Tengah. Harapannya, semakin banyak wisatawan datang berkunjung ke kabupaten yang memiliki semboyan Habaring Hurung atau bergotong-royong ini.
Baca juga: Ini penjelasan RSUD Murjani Sampit belum siap terima pasien terduga Covid-19
Baca juga: Perempuan ini buang bayi kembarnya karena takut dimarahi suami
Berita Terkait
Pelari Uganda Rebecca Cheptegei tewas setelah dibakar pacarnya
Jumat, 6 September 2024 8:12 Wib
Zohri akui kesulitan hadapi jedah singkat kualifikasi
Minggu, 4 Agustus 2024 7:01 Wib
DPRD Barito Utara dan pemkab RDP bahas tata batas desa
Minggu, 30 Juni 2024 16:15 Wib
Saptoyogo rebut emas pertama Indonesia di Hangzhou
Senin, 23 Oktober 2023 19:54 Wib
Pelari Uganda rebut emas maraton Kejuaraan Dunia Atletik
Senin, 28 Agustus 2023 7:40 Wib
Dua pelari marathon rebut tiket PON 2024
Minggu, 21 Mei 2023 16:42 Wib
Lalu Zohri hasilkan perunggu di nomor 200 meter
Senin, 8 Mei 2023 20:40 Wib
Ini jenis cedera yang paling sering dialami pelari
Kamis, 8 September 2022 13:07 Wib