Sampit (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mendukung penuh pemerintah kabupaten setempat melakukan upaya maksimal menangani virus Corona jenis COVID-19 agar tidak sampai muncul dan berjangkit di daerah ini.
"DPRD sebagai mitra pemerintah daerah akan siap mensupport kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan bupati demi untuk memastikan masyarakat Kotawaringin Timur bebas dari wabah COVID-19," kata anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Jumat.
Politisi Partai Golkar ini mengaku prihatin dengan perkembangan COVID-19 di Kalimantan Tengah. Terlebih, Gubernur H Sugianto Sabran dalam siaran langsung melalui akun media sosialnya pada Jumat siang mengabarkan secara terbuka bahwa ada dua warga di provinsi ini yang terkonfirmasi atau positif terjangkit COVID-19 dan dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga secara resmi telah meningkatkan status Siaga menjadi Tanggap Darurat COVID-19. Ini sekaligus menjadi peringatan bagi seluruh kabupaten/kota di provinsi ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan.
Riskon mendorong pemerintah kabupaten lebih memaksimalkan upaya-upaya mencegah agar COVID-19 tidak sampai masuk dan mewabah di Kotawaringin Timur. Namun, antisipasi juga harus dilakukan jika kemungkinan terburuk ternyata virus itu menjangkiti warga sehingga harus dirawat di RSUD dr Murjani Sampit.
Penetapan status Tanggap Darurat oleh pemerintah provinsi, menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk terus melengkapi fasilitas kesehatan di RSUD dr Murjani untuk penanganan COVID-19.
Penyelesaian ruang isolasi harus dipercepat agar siap digunakan ketika dibutuhkan. Berbagai kekurangan harus segera dilengkapi agar rumah sakit ini benar-benar siap menangani jika ada pasien 'suspect' COVID-19.
"Karena walaupun rumah sakit daerah kita sudah mempunyai tenaga spesialis paru, tapi salah satu kendala kenapa belum maksimal pelayanan rumah sakit daerah kita adalah berkenaan dengan APD (alat pelindung diri) bagi tenaga medis yang bertugas dan ruang isolasi khusus bagi penyakit menular," kata Riskon.
Baca juga: RSUD Murjani siapkan ruang isolasi berkapasitas 16 tempat tidur
Riskon menambahkan, apabila memang diperlukan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini bisa menggunakan dana BTT atau biaya tidak terduga dengan dasar status Siaga telah dinaikkan menjadi Tanggap Darurat.
Sementara itu, Bupati H Supian Hadi usai memimpin rapat di RSUD dr Murjani Sampit mengatakan, ruang isolasi tambahan dengan kapasitas 16 tempat tidur, sudah bisa digunakan Sabtu (21/3). Selanjutnya, rencananya akan kembali dibuat ruang isolasi tambahan dengan kapasitas 20 tempat tidur.
Dia sudah menginstruksikan untuk pengadaan peralatan kesehatan yang dibutuhkan untuk penanganan COVID-19 di rumah sakit tersebut, seperti mesin rontgen portable, alat pelindung diri dan lainnya. Peralatan tersebut diharapkan bisa tiba di Sampit secepatnya.
"Untuk penanganan ini, pemerintah daerah menggunakan dana tidak terduga. Dari alokasi Rp1 miliar, saat ini sudah digunakan sekitar Rp500 juta untuk berbagai keperluan yang umumnya peralatan," demikian Supian.
Baca juga: Penyemprotan desinfektan didahulukan di sekitar rumah ODP COVID-19
Baca juga: Pemkab Kotim segera laksanakan desinfeksi massal cegah COVID-19
Berita Terkait
Terminal listrik rakitan temuan paling berbahaya di Lapas Sampit
Kamis, 19 Desember 2024 22:40 Wib
Pemkab Kotim antisipasi penimbunan bahan pokok
Kamis, 19 Desember 2024 22:27 Wib
PPNI Kotim diharap jadi pelopor perubahan positif bidang kesehatan
Kamis, 19 Desember 2024 22:23 Wib
Indeks inovasi daerah Kotim meningkat signifikan
Kamis, 19 Desember 2024 22:15 Wib
Pelindo Sampit optimalkan pemanfaatan teknologi cegah penyimpangan
Kamis, 19 Desember 2024 21:28 Wib
Minamas Plantation tanam perdana kebun kemitraan untuk kesejahteraan masyarakat
Kamis, 19 Desember 2024 20:21 Wib
Posko Nataru di Pelabuhan Sampit disiapkan bantu pemudik
Kamis, 19 Desember 2024 20:06 Wib
Sukacita Natal 2024 warnai Lapas Sampit
Kamis, 19 Desember 2024 7:08 Wib