Putus rantai penyebaran COVID-19, Bandara Tjilik Riwut bakal ditutup sementara
Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran akan mengusulkan penutupan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus corona (COVID-19).
"Minggu depan kami mengusulkan untuk melakukan lockdown udara menuju Bandara Tjilik Riwut, maupun sebaliknya menuju daerah-daerah terdampak atau zona merah. Kami ingin tutup sementara waktu hingga 14 hari kedepan," tegas Sugianto melalui pesan videonya kepada masyarakat, Sabtu.
Dalam hal ini ia menjelaskan, selaku gubernur memohon dukungan kepada masyarakat di Kalteng. Sebab mobilisasi masyarakat melalui jalur udara, tampaknya lebih banyak yang tidak ada hubungannya dengan masalah perekonomian.
Tampak banyak pelajar dan masyarakat yang berangkat dari zona merah. Sehingga kalaupun ada dampak ekonomi, sosial dan lainnya, hal itu sudah pihaknya pertimbangkan. Sebab menurutnya lebih baik membersihkan penyakitnya karena pasien positif selama ini rata-rata memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah, khususnya daerah terjangkit.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Forkopimda, diizinkan atau tidak, demi keselamatan masyarakat, kami akan tetap menutup bandara tersebut, khususnya Bandara Tjilik Riwut," katanya.
Sebelumnya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng menyampaikan, kasus positif COVID-19 di Kalteng bertambah menjadi enam dan kembali merupakan warga yang berdomisili di Palangka Raya.
"Pasien keenam yang dinyatakan positif COVID-19 adalah seorang laki-laki dewasa dan memiliki riwayat perjalanan ke Bogor," kata Wakil Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng Suyuti Syamsul.
Berdasarkan data yang pihaknya rilis tersebut, pasien dalam pengawasan (PDP) di Kalteng ada sebanyak 34 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) meningkat dan menjadi sebanyak 411 orang.
ODP terbanyak di Palangka Raya yakni sebanyak 116 orang. Peningkatan ODP di Palangka Raya merupakan hasil pelacakan terhadap berbagai kontak dengan pasien-pasien yang dinyatakan positif.
"Minggu depan kami mengusulkan untuk melakukan lockdown udara menuju Bandara Tjilik Riwut, maupun sebaliknya menuju daerah-daerah terdampak atau zona merah. Kami ingin tutup sementara waktu hingga 14 hari kedepan," tegas Sugianto melalui pesan videonya kepada masyarakat, Sabtu.
Dalam hal ini ia menjelaskan, selaku gubernur memohon dukungan kepada masyarakat di Kalteng. Sebab mobilisasi masyarakat melalui jalur udara, tampaknya lebih banyak yang tidak ada hubungannya dengan masalah perekonomian.
Tampak banyak pelajar dan masyarakat yang berangkat dari zona merah. Sehingga kalaupun ada dampak ekonomi, sosial dan lainnya, hal itu sudah pihaknya pertimbangkan. Sebab menurutnya lebih baik membersihkan penyakitnya karena pasien positif selama ini rata-rata memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah, khususnya daerah terjangkit.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Forkopimda, diizinkan atau tidak, demi keselamatan masyarakat, kami akan tetap menutup bandara tersebut, khususnya Bandara Tjilik Riwut," katanya.
Sebelumnya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng menyampaikan, kasus positif COVID-19 di Kalteng bertambah menjadi enam dan kembali merupakan warga yang berdomisili di Palangka Raya.
"Pasien keenam yang dinyatakan positif COVID-19 adalah seorang laki-laki dewasa dan memiliki riwayat perjalanan ke Bogor," kata Wakil Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng Suyuti Syamsul.
Berdasarkan data yang pihaknya rilis tersebut, pasien dalam pengawasan (PDP) di Kalteng ada sebanyak 34 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) meningkat dan menjadi sebanyak 411 orang.
ODP terbanyak di Palangka Raya yakni sebanyak 116 orang. Peningkatan ODP di Palangka Raya merupakan hasil pelacakan terhadap berbagai kontak dengan pasien-pasien yang dinyatakan positif.