Sekolah pelosok Kotim akan dipasok buku tingkatkan kualitas pendidikan
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berencana menambah pasokan buku pelajaran dan bacaan ke sekolah-sekolah di kawasan perdesaan atau pelosok untuk meningkatkan kualitas pendidikan setempat.
"Untuk sekolah di pedalaman, diupayakan pengadaan buku supaya kualitas mereka tidak terlalu jauh tertinggal dari sekolah-sekolah di kota. Siswa di pedalaman harus dibantu," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Hal itu diungkapkan Halikinnor saat memberi arahan melalui 'video conference' dengan perwakilan kepala sekolah yang tersebar di 17 kecamatan. Turut hadir secara online Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi.
Halikinnor mengatakan, pandemi COVID-19 berdampak terhadap semua sektor, tidak terkecuali bidang pendidikan. Sekolah diliburkan namun proses belajar mengajar diupayakan tetap dijalankan.
Saat berdiskusi, sejumlah kepala sekolah melaporkan kondisi di daerah masing-masing. Ada yang menerapkan sistem belajar menggunakan memanfaatkan grup percakapan WhatsApp dan ada pula sekolah yang mengunggah materi pelajaran YouTube, agar bisa dilihat dan dilaksanakan siswa mereka.
Namun ada pula sekolah yang mengakui tidak bisa optimal menjalankan sistem belajar online karena kendala jaringan internet serta kemampuan orangtua siswa menyediakan telepon seluler yang memadai.
Baca juga: Gugus Tugas Kotim dapat bantuan 20.000 masker
Untuk mengatasi kendala itu, pihak sekolah akhirnya tetap menerapkan cara manual. Materi pelajaran dan tugas sekolah, diambil dan diantar oleh orangtua atau wali murid kepada guru di sekolah, sedangkan siswa mengerjakannya di rumah masing-masing.
"Kepedulian orangtua di pedalaman dikhawatirkan kurang, apalagi dengan sarana multimedia yang kurang. Kondisi seperti ini yang maksud saya harus jadi perhatian kita, yakni diimbangi dengan ketersediaan buku bacaan yang memadai. DAK (dana alokasi khusus) pendidikan dan kesehatan kan tidak ditarik pemerintah pusat, tapi boleh digeser," jelas Halikinnor.
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti arahan tersebut. Sejauh ini sinergi antara pihak sekolah atau guru dengan orangtua peserta didik cukup bagus.
"Untuk daerah pelosok, pemberian tugas diberikan secara manual. Orangtua yang mengambil tugas dan guru memberikan tugas secara manual. Kami akan berkoordinasi menindaklanjuti arahan Pak Sekda," demikian Suparmadi.
Baca juga: Komisi III DPRD Kotim apresiasi kinerja penanganan COVID-19
Baca juga: Penyaluran 1.500 paket sembako untuk terdampak COVID-19 di Kotim dimulai Sabtu
"Untuk sekolah di pedalaman, diupayakan pengadaan buku supaya kualitas mereka tidak terlalu jauh tertinggal dari sekolah-sekolah di kota. Siswa di pedalaman harus dibantu," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Hal itu diungkapkan Halikinnor saat memberi arahan melalui 'video conference' dengan perwakilan kepala sekolah yang tersebar di 17 kecamatan. Turut hadir secara online Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi.
Halikinnor mengatakan, pandemi COVID-19 berdampak terhadap semua sektor, tidak terkecuali bidang pendidikan. Sekolah diliburkan namun proses belajar mengajar diupayakan tetap dijalankan.
Saat berdiskusi, sejumlah kepala sekolah melaporkan kondisi di daerah masing-masing. Ada yang menerapkan sistem belajar menggunakan memanfaatkan grup percakapan WhatsApp dan ada pula sekolah yang mengunggah materi pelajaran YouTube, agar bisa dilihat dan dilaksanakan siswa mereka.
Namun ada pula sekolah yang mengakui tidak bisa optimal menjalankan sistem belajar online karena kendala jaringan internet serta kemampuan orangtua siswa menyediakan telepon seluler yang memadai.
Baca juga: Gugus Tugas Kotim dapat bantuan 20.000 masker
Untuk mengatasi kendala itu, pihak sekolah akhirnya tetap menerapkan cara manual. Materi pelajaran dan tugas sekolah, diambil dan diantar oleh orangtua atau wali murid kepada guru di sekolah, sedangkan siswa mengerjakannya di rumah masing-masing.
"Kepedulian orangtua di pedalaman dikhawatirkan kurang, apalagi dengan sarana multimedia yang kurang. Kondisi seperti ini yang maksud saya harus jadi perhatian kita, yakni diimbangi dengan ketersediaan buku bacaan yang memadai. DAK (dana alokasi khusus) pendidikan dan kesehatan kan tidak ditarik pemerintah pusat, tapi boleh digeser," jelas Halikinnor.
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti arahan tersebut. Sejauh ini sinergi antara pihak sekolah atau guru dengan orangtua peserta didik cukup bagus.
"Untuk daerah pelosok, pemberian tugas diberikan secara manual. Orangtua yang mengambil tugas dan guru memberikan tugas secara manual. Kami akan berkoordinasi menindaklanjuti arahan Pak Sekda," demikian Suparmadi.
Baca juga: Komisi III DPRD Kotim apresiasi kinerja penanganan COVID-19
Baca juga: Penyaluran 1.500 paket sembako untuk terdampak COVID-19 di Kotim dimulai Sabtu