Polres Barsel awasi pendistribusian bansos program KKS

id Pemkab barsel, barsel, barito selatan, buntok, distribusi bansos, bantuan sosial, polres barsel

Polres Barsel awasi pendistribusian bansos program KKS

Kasat Binmas Polres Barsel, Iptu Hardi Sugito berkoordinasi dengan instansi terkait yang menangani pendistribusian bansos. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Buntok (ANTARA) - Jajaran Sat Binmas bersama Sat Intelkam Polres Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengawasi pendistribusian bantuan sosial program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berupa sembako.

Program bantuan sembako tersebut mulai disalurkan oleh Kementerian Sosial RI melalui dinas terkait, untuk membantu masyarakat tidak mampu dampak pandemi COVID-19.

"Kami telah melakukan koordinasi terkait penyaluran tersebut dengan Dinas Sosial setempat," kata Kapolres Barito Selatan, AKBP Devy Firmansyah melalui Kasat Binmas, Iptu Hardi Sugito di Buntok, Rabu.

Pendistribusian bansos KKS dalam bentuk sembako dari Kementerian Sosial RI, disalurkan oleh Dinas Sosial kepada masyarakat yang tersebar di enam kecamatan di wilayah setempat.

Adapun jumlah penerima KKS dalam bentuk sembako ini, lanjut dia, sebanyak 1.398 kepala keluarga (KK) tersebar di enam kecamatan dengan nilai Rp200 ribu per kepala keluarganya.

Ia menjelaskan, penyalurannya melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang bekerja sama dengan agen penyedia sembako.

"Karena jumlah bantuan ini cukup banyak dan tersebar di seluruh wilayah Barito Selatan, kami akan terus mengawasi penyalurannya agar tepat sasaran," tegasnya.

Hardi Sugito berharap bantuan berupa sembako ini tepat sasaran sesuai kriteria penerimanya, yakni masyarakat tidak mampu yang terdampak pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). Dengan demikian, masyarakat yang tidak mampu benar-benar terbantu di tengah situasi pandemi virus corona.

Selain itu ia juga mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan pada saat pelaksanaan pembagian bansos dengan memakai masker, menerapkan social distancing atau jaga jarak, serta membudayakan antre untuk mencegah kerumunan.

"Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan Corona Virus Disease 19 (COVID-19)," terangnya.