Pos pemantauan pasar di Bartim harus dimaksimalkan cegah COVID-19

id Pos pemantauan pasar di Bartim harus dimaksimalkan cegah COVID-19, Barito timur, Virus Corona, COVID-19

Pos pemantauan pasar di Bartim harus dimaksimalkan cegah COVID-19

Wakil Ketua II DPRD Bartim Andreas Depe. ANTARA/HO-DPRD Bartim

Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Barito Timur, Kalimantan Tengah Andreas Depe meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat memaksimalkan pencegahan virus mematikan itu, diantaranya dengan memaksimalkan keberadaan pos pemantauan.

“Pos yang ada di Pasar Temanggung Djaya Karti di Tamiang Layang Kecamatan Dusun Timur perlu dimaksimalkan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19 di areal pasar,” kata Depe di Tamiang Layang, Kamis.

Menurutnya, berdasarkan laporan dana dari Pemkab Bartim untuk penanganan, pencegahan dan penanggulangan COVID-19 ada tersedia Rp61 miliar. Artinya, tersedia dana untuk memaksimalkan posko yang ada di Pasar Temanggung Djaya Karti.

Saat ini hanya ada satu pos pemantauan pada pasar kebanggaan warga Tamiang Layang itu, padahal pintu masuk ke pasar itu ada tiga yakni dari dekat Jembatan Sungai Sirau, dari Jalan Fridolin Ukur atau belakang pasar dan depan Pasar Temanggung Djaya Karti.

“Perlu dimaksimalkan. Saat ini hanya ada satu pos, padahal pintu atau jalur masuk pengunjung dan pembeli ke pasar lebih dari satu yakni tiga. Artinya masih ada dua jalur masuk ke pasar yang belum bisa terkontrol petugas pos pemantauan pasar,” kata politisi Demokrat itu.

Depe juga meminta posko pemantauan untuk wilayah perbatasan, yang memiliki fungsi pengawasan orang yang masuk ke wilayah Bartim pun perlu dimaksimalkan agar bisa mengontrol sekaligus mencegah penyebaran COVID-19 di Bartim.

“Kebutuhan mereka yang jaga di posko pemantauan perlu diperhatikan, seperti sarana dan prasarana pendukung dan yang terpenting adalah APD ataupun kebutuhan pokok lainnya,” kata Depe.

Depe menilai, petugas jaga pada posko di pasar maupun di perbatasan perlu diperhatikan karena langsung kontak dengan orang, sehingga rawan tertular COVID-19. Apalagi kalau ada pasien yang yang tidak jujur maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) maka sangat rawan menularkan COVID-19.

“Kita dari DPRD Bartim akan mendorong agar pencegahan, penanganan, penanggulangan yang dilaksanakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bartim yang dibawah Pemkab Bartim bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya dan betul-betul bisa dirasakan masyarakat,” demikian Depe.

Baca juga: Penambahan dua dua positif COVID-19 di Bartim akibat kontak erat keluarga

Baca juga: Kawal petani di Bartim menyikapi perubahan ekstreme cuaca