Bus bermuatan 29 penumpang dari luar Kalteng dipaksa putar balik

id Bus bermuatan 29 warga dari luar Kalteng dipaksa putar balik, Palangka Raya, Virus Corona, COVID-19

Bus bermuatan 29 penumpang dari luar Kalteng dipaksa putar balik

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya Alman P Pakpahan memeriksa 29 orang yang berasal dari luar Kalimantan Tengah di posko Tim Libas yang berada di Kelurahan Kalampangan, Jumat (5/6/2020). ANTARA/HO-Facebook Bambang Irawan

Palangka Raya (ANTARA) - Tim Posko Lintas Batas (Libas) di kawasan Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya memaksa putar balik arah sebuah bus yang bermuatan 29 orang dari luar Provinsi Kalimantan tengah.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya Alman P Pakpahan membenarkan bahwa kemarin Tim Libas memulangkan 29 warga asal dari Pulau Jawa yang menggunakan bus dari Kota Banjarmasin.

"Alasan kami memulangkan mereka ketika masuk ke daerah kita karena tidak bisa menunjukkan syarat-syarat yang wajib mereka penuhi, sehingga bus dan penumpangnya kita arahkan putar balik," kata Alman di Palangka Raya, Sabtu.

Ia menjelaskan, pihaknya akan memperlonggar masyarakat yang masuk ke wilayah Kota Palangka Raya, baik itu membawa logistik dan barang penting, apabila sang sopir bisa menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19 dari dokter.

Hal ini gencar dilakukan guna menekan angka pasien positif COVID-19 dan menekan penyebaran pandemi virus yang bisa membahayakan masyarakat yang berada di 'Kota Cantik' ini.

"Kegiatan seperti ini terus kami lakukan sampai daerah ini benar-benar bebas dari pandemi Corona," ucapnya.

Mantan Inspektur Kota Palangka Raya tersebut menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya juga sempat menggagalkan belasan warga dari luar daerah yang hendak masuk ke Palangka Raya menggunakan jalur air yang tiba di Dermaga Kereng Bangkirai.

Pengetatan seperti itu dilakukan tim Libas adalah demi keamanan dan kenyamanan masyarakat luas yang berdomisili di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalteng. Pemerintah kota tidak ingin kasus positif COVID-19 terus bertambah, termasuk potensi penularan dari luar daerah.

"Semoga saja apa yang dilakukan Tim Libas selama ini juga bisa dimaklumi oleh masyarakat yang berada di luar kota Palangka Raya maupun dalam kota ini karena ini dilakukan demi kebaikan bersama," demikian Alman.

Baca juga: Umi minta pedagang patuhi kebijakan cegah COVID-19

Baca juga: Legislator dukung kebijakan perpanjangan belajar di rumah