Pemkab Kobar ingin optimalkan HTR dan WPR untuk memajukan Arut Utara

id Pemkab Kobar ingin manfaat HTR dan WPR untuk memajukan Arut Utara, kobar, Kotawaringin barat, Ahmadi riansyah

Pemkab Kobar ingin optimalkan HTR dan WPR untuk memajukan Arut Utara

Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah didampingi pihak terkait melakukan peninjauan pembangunan jalan penghubung yang dibangun melalui pola konsorsium. ANTARA/Hendri Gunawan

Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah berkeinginan memaksimalkan pemanfaatan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) untuk memajukan Kecamatan Arut Utara dan  mensejahterakan masyarakat di wilayah tersebut.

Pemerintah daerah ingin memacu Arut Utara agar lebih maju dan berkembang dengan memaksimalkan potensi-potensi yang ada di wilayahnya, kata Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah di Pangkalan Bun, Kamis.

"Diantaranya bentang alamnya yang masih asri akses jalannya kita buka. Kemudian tanah yang masih luas, kita produktifkan salah satu caranya dengan pola HTR," ucap Ahmadi.

Menurutnya, di Arut Utara ada perusahaan hutan tanaman industri yaitu PT Korintiga Hutani, sehingga masyarakat dan perusahaan bisa bekerja sama melalui pola HTR tersebut.

"Dan itu akan jadi kerjasama yang bagus serta hasilnya menjanjikan, sebab kayu hasil dari HTR tersebut sudah pasti akan dibeli perusahaan, karena perusahaan membutuhkan kayu itu," tutur Ahmadi.

Dia berharap masyarakat jangan terpola pikirannya hanya pada komoditas kelapa sawit. Masyarakat juga harus melihat potensi lain yang ada dan menjanjikan untuk dikembangkan di sekitar wilayahnya.

Potensi lainnya adalah tambang emas. Arut Utara memiliki potensi WPR, meskipun saat ini potensi tersebut masih terkendala beberapa hal diantaranya terkait status kepemilikan tanah dan lain-lain.

Pemerintah daerah berkeinginan bagaimana WPR tersebut kedepannya dikelola serta termanfaatkan dengan baik. Pemerintah daerah akan bantu menerbitkan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) untuk legalitas bagi masyarakat beraktivitas di lokasi pertambangan rakyat.

Ahmadi menilai, masalah Arut Utara saat ini bisa tuntas apabila pembangunan infrastruktur jalan terbuka dan terkoneksi dengan baik antar desa ke desa ke kecamatan dan ke kabupaten.

Selain itu, diperlukan pasokan energi listrik memadai dan tersalurkan. Selain itu perlu dukungan saluran komunikasi ada dan jaringannya lancar, pemberdayaan masyarakat pada potensi ekonomi daerah berjalan, salah satunya HTR dan WPR.

"Insya Allah Arut Utara yang selama ini merasa tertinggalkan, tidak lagi demikian. Ini yang ingin kita capai bersama-sama," demikian Ahmadi.

Baca juga: Pemkab Kobar tetap fokus tingkatkan infrastruktur meski pandemi COVID-19

Baca juga: Pemkab Kobar disarankan gratiskan tes cepat COVID-19