Sampit (ANTARA) - Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Parimus berharap pihak swasta meningkatkan dukungan dalam upaya mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
"Seperti di Kecamatan Telawang, saya melihat peran aktif perusahaan sudah cukup bagus, tapi tentu ini perlu terus ditingkatkan agar kebakaran hutan dan lahan bisa kita cegah, atau diminimalisir," kata Parimus di Sampit, Jumat.
Kebakaran lahan selalu menjadi ancaman bagi Kotawaringin Timur setiap musim kemarau. Hal itu disebabkan banyaknya sebaran tanah gambut di kabupaten yang memiliki 17 kecamatan ini.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kemarau di Kotawaringin Timur terjadi pada dasarian kedua Juli hingga September nanti.
Jika dibanding 2019 lalu, kemarau tahun ini diperkirakan lebih singkat. Tahun lalu kemarau terjadi mulai Juli hingga Oktober, namun potensi kebakaran lahan tahun ini perlu diwaspadai karena potensi hujannya tidak setinggi tahun lalu.
Parimus mengimbau segenap elemen pemerintah, swasta dan masyarakat untuk waspada. Apalagi faktanya saat ini kebakaran lahan mulai terjadi, seperti di Jalan Tjilik Riwut km 8 Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, belum lama ini.
Perusahaan diminta ikut berpartisipasi membantu pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Perusahaan jangan hanya mengamankan konsesinya dari kebakaran lahan, tetapi juga wajib membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di desa-desa sekitar perusahaan.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi perkebunan sawit bantu ketahanan pangan
Secara finansial, perusahaan memiliki kemampuan untuk membantu pemerintah dan masyarakat, setidaknya bagi desa-desa di sekitar perusahaan. Apalagi, jika sampai terjadi kebakaran lahan di desa yang lokasinya dekat dengan perusahaan maka juga rawan menjalar ke areal perusahaan.
Bantuan bisa berupa peralatan pemadam kebakaran, sosialisasi bahaya kebakaran hutan dan lahan, serta bantuan dalam bentuk lain. Kebersamaan perusahaan dengan masyarakat akan menjadi kekuatan besar untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
"Perusahaan besar swasta tentu siaga dibantu desa di sekeliling perusahaan. Pemerintah kecamatan juga harus melakukan antisipasi. Saya rasa kerjasama selama ini sudah bagus, tinggal melanjutkan lagi dan membenahi," kata Parimus.
Parimus menekankan pentingnya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Jika kebakaran lahan meluas dan tidak terkendali maka akan sangat sulit dipadamkan.
Baca juga: Orangutan berkeliaran di pinggir jalan dan rusak kebun warga
Baca juga: Jumlah penderita COVID-19 di Kotim bertambah dua orang