Bupati Gumas dan Poktan Sejahtera tanam perdana jagung hibrida
Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong melakukan tanam perdana jagung hibrida di lahan Kelompok Tani Sejahtera di Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Selasa.
Sesuai penganggaran yang ada, kegiatan pengembangan jagung hibrida pada tahun ini ditargetkan seluas 500 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan pada 44 poktan, kata Jaya usai melakukan tanam perdana jagung hibrida.
“Pengembangan jagung hibrida merupakan salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Gumas yakni Smart Agro atau pertanian yang unggul,” ucap orang nomor satu di Kabupaten Gumas ini.
Baca juga: Calon jamaah asal Gumas terima keputusan pembatalan haji 2020
Agar pengembangan jagung hibrida berhasil, Pemerintah Kabupaten Gumas melalui Dinas Pertanian memberi berbagai dukungan kepada poktan, seperti penyuluhan dan bimbingan, serta bantuan sarana produksi.
Sarana produksi tersebut diantaranya adalah kapur, pupuk, herbisida dan benih. Untuk penyediaan benih bagi lahan seluas 500 hektare, Pemkab Gumas juga mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat.
Usai tanam perdana di lahan milik Poktan Sejahtera, tanam perdana juga akan dilakukan di poktan lain. Sejauh ini pertanaman sudah dilakukan di lahan seluas 94 hektare.
Nantinya sudah ada perusahaan dari daerah lain yang siap menampung hasil panen untuk diolah menjadi bahan pakan ternak. Artinya petani tidak perlu khawatir hasil panen tidak laku, karena sudah ada perusahaan yang siap menampung.
Baca juga: Warga usulkan pembangunan toilet umum di Monumen Tambun Bungai
“Harapan saya program ini bisa berhasil dan sukses, dan petani Kabupaten Gumas bisa merasakan kesejahteraan dari hasil pertanian yang kami bina selama ini. Ke depan pembinaan akan terus kami lakukan,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gumas Rody Aristo Robinson menambahkan, perkembangan kegiatan tanam jagung hibrida untuk pengolahan lahan sumber pembiayaan olah tanah dari kegiatan optimalisasi lahan 351 hektare sudah terolah 87 hektare.
“Olah tanah sumber pembiayaan Serasi seluas 46 hektare masih belum dimulai kegiatannya, dan Tanpa Olah Tanah seluas 103 hektare. Untuk rencana pengembangan jagung hibrida tahun 2021 seluas 1.000 hektare sedang dalam proses ,” jelas Rody.
Baca juga: Kemajuan pembangunan di Gunung Mas tanggungjawab bersama, kata Bupati
Baca juga: Sejumlah pejabat Polres Gunung Mas berganti
Baca juga: Masyarakat Gumas berharap diizinkan bakar lahan untuk berladang
Sesuai penganggaran yang ada, kegiatan pengembangan jagung hibrida pada tahun ini ditargetkan seluas 500 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan pada 44 poktan, kata Jaya usai melakukan tanam perdana jagung hibrida.
“Pengembangan jagung hibrida merupakan salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Gumas yakni Smart Agro atau pertanian yang unggul,” ucap orang nomor satu di Kabupaten Gumas ini.
Baca juga: Calon jamaah asal Gumas terima keputusan pembatalan haji 2020
Agar pengembangan jagung hibrida berhasil, Pemerintah Kabupaten Gumas melalui Dinas Pertanian memberi berbagai dukungan kepada poktan, seperti penyuluhan dan bimbingan, serta bantuan sarana produksi.
Sarana produksi tersebut diantaranya adalah kapur, pupuk, herbisida dan benih. Untuk penyediaan benih bagi lahan seluas 500 hektare, Pemkab Gumas juga mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat.
Usai tanam perdana di lahan milik Poktan Sejahtera, tanam perdana juga akan dilakukan di poktan lain. Sejauh ini pertanaman sudah dilakukan di lahan seluas 94 hektare.
Nantinya sudah ada perusahaan dari daerah lain yang siap menampung hasil panen untuk diolah menjadi bahan pakan ternak. Artinya petani tidak perlu khawatir hasil panen tidak laku, karena sudah ada perusahaan yang siap menampung.
Baca juga: Warga usulkan pembangunan toilet umum di Monumen Tambun Bungai
“Harapan saya program ini bisa berhasil dan sukses, dan petani Kabupaten Gumas bisa merasakan kesejahteraan dari hasil pertanian yang kami bina selama ini. Ke depan pembinaan akan terus kami lakukan,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gumas Rody Aristo Robinson menambahkan, perkembangan kegiatan tanam jagung hibrida untuk pengolahan lahan sumber pembiayaan olah tanah dari kegiatan optimalisasi lahan 351 hektare sudah terolah 87 hektare.
“Olah tanah sumber pembiayaan Serasi seluas 46 hektare masih belum dimulai kegiatannya, dan Tanpa Olah Tanah seluas 103 hektare. Untuk rencana pengembangan jagung hibrida tahun 2021 seluas 1.000 hektare sedang dalam proses ,” jelas Rody.
Baca juga: Kemajuan pembangunan di Gunung Mas tanggungjawab bersama, kata Bupati
Baca juga: Sejumlah pejabat Polres Gunung Mas berganti
Baca juga: Masyarakat Gumas berharap diizinkan bakar lahan untuk berladang