Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Akerman Sahidar mengimbau kelompok tani di kabupaten itu mengikuti setiap arahan dari Dinas Pertanian setempat, agar program tanam jagung hibrida berhasil.
“Tahun 2020 ini ada 44 poktan yang mengikuti program tanam jagung hibrida. Program ini terbilang baru bagi poktan di Kabupaten Gumas, saya harap mereka mengikuti setiap arahan dari Dinas Pertanian,” ucap Akerman saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
Legislator dari daerah pemilihan II yang meliputi Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Rata ini menyebut, arahan yang dimaksud mulai dari cara bertanam, memberi pupuk, merawat, kapan waktu yang tepat untuk bertanam, dan lainnya.
Baca juga: Ketua DPRD Gumas: Ketentuan normal baru pasar harus gencar disosialisasikan
Setiap arahan, ujar dia, bertujuan agar program tanam jagung hibrida berhasil. Jika program berhasil, maka para petani yang akan menerima manfaat dan diharap perekonomian mereka menjadi lebih baik.
Lebih lanjut, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga mengingatkan Dinas Pertanian Kabupaten Gumas melalui Petugas Penyuluh Lapangan agar selalu mendampingi poktan di setiap tahapan tanam jagung hibrida.
“PPL saya harap selalu mendampingi poktan saat melaksanakan program tanam jagung hibrida, mulai dari tahapan pengolahan lahan, pertanaman, hingga panen,” papar pria kelahiran Kelurahan Rabambang, Kecamatan Rungan Barat ini.
Bupati Gumas Jaya S Monong mengatakan bahwa pengembangan jagung hibrida merupakan salah satu program dirinya dan Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, yakni Smart Agro atau pertanian yang unggul.
Baca juga: Gunung Mas siapkan pasar hadapi normal baru
Agar pengembangan jagung hibrida berhasil, Pemerintah Kabupaten Gumas melalui Dinas Pertanian memberi berbagai dukungan kepada poktan, seperti penyuluhan dan bimbingan, serta bantuan sarana produksi.
Usai tanam perdana di lahan milik Poktan Sejahtera, tanam perdana juga akan dilakukan di poktan lain. Sejauh ini pertanaman sudah dilakukan di lahan seluas 94 hektare.
Nantinya sudah ada perusahaan dari daerah lain yang siap menampung hasil panen untuk diolah menjadi bahan pakan ternak. Artinya petani tidak perlu khawatir hasil panen tidak laku, karena sudah ada perusahaan yang siap menampung.
“Harapan saya program ini bisa berhasil dan sukses, dan petani Kabupaten Gumas bisa merasakan kesejahteraan dari hasil pertanian yang kami bina selama ini. Ke depan pembinaan akan terus kami lakukan,” demikian Jaya.
Baca juga: Bupati Gumas dan Poktan Sejahtera tanam perdana jagung hibrida
Baca juga: Calon jamaah asal Gumas terima keputusan pembatalan haji 2020
Baca juga: Warga usulkan pembangunan toilet umum di Monumen Tambun Bungai