"Jumlah pasien sembuh COVID-19 di Kota Palangka Raya terus bertambah. Data yang berhasil dihimpun Tim Gugus pada Senin malam kemarin tercatat 35 orang dinyatakan sembuh," kata Murni saat menggelar konferensi pers di Palangka Raya, Selasa.
Dengan tambahan 35 orang itu, lanjut dia, jumlah pasien di Kota Palangka Raya yang dinyatakan sembuh dari paparan virus yang awalnya terdeteksi di Wuhan China itu sampai saat ini menjadi 176 orang.
Baca juga: Pelaku usaha di Palangka Raya terus diingatkn tak abai protokol kesehatan
Selanjutnya, berdasar data yang sama, di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah jumlah pasien positif sejak awal pandemi sampai saat ini tercatat 401 warga dinyatakan terpapar COVID-19.
Kemudian 41 warga saat ini berstatus Orang Dalam Pengawasan, 40 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan. Sebanyak 29 orang dinyatakan meninggal dunia, sehingga tingkat kematian dari seluruh total kasus COVID-19 mencapai angka 7,23 persen.
Data tersebut berhasil dihimpun dari seluruh wilayah di Kota Palangka Raya mencakup lima kecamatan yang mencakup 32 kelurahan. Bertambahnya kasus COVID-19 ini juga bentuk keberhasilan tim kesehatan dalam melakukan penelusuran kontak erat antara masyarakat dengan pasien positif.
Baca juga: Palangka Raya segera tetapkan Siaga Darurat Karhutla
Sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, deteksi dini, pengamanan hingga penanganan kasus.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Umi Mastikah meminta kalangan akademisi dan perguruan tinggi meningkatkan keterlibatannya dalam pembangunan daerah termasuk diantaranya dalam upaya penanganan pandemi COVID-19.
"Kami juga minta akademisi dan universitas yang ada di Palangka Raya bersinergi dengan pemerintah kota untuk kemajuan dan percepatan pembangunan serta dalam penanganan COVID-19," kata kata Umi.
Baca juga: Disiplin pegawai kecamatan pun diawasi ketat
Umi mengatakan, sinergitas program universitas dan akademisi itu dapat difokuskan dalam beberapa hal salah satunya upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Nanti agar bisa bersinergi dalam mencerdaskan dan memberikan penyadaran tentang pentingnya menjaga kesehartan dalam kehidupan masyarakat di Kota Palangka Raya. Ini sesuai visi misi kami, yakni untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM di bidang pendidikan," katanya.
Diantara sumbangsih dan sinergitas yang bisa dilakukan kalangan universitas dan akademisi ialah dengan melakukan penelitian dan masukan kepada pemerintah sesuai kondisi dan keperluan daerah. Sehingga, lanjut dia, hasil penelitian dam masukan itu bisa menjadi dasar atau pertimbangan pemerintah kota dalam menyusun serta menentukan kebijakan yang akan diambil termasuk dalam penangan COVID-19.
Baca juga: Pasar Besar Palangka Raya mulai ramai dikunjungi pembeli
Baca juga: Perguruan tinggi diminta semakin terlibat dalam penanganan COVID-19
Baca juga: DPRD Palangka Raya soroti penerapan protokol kesehatan saat pilkada