Sampit (ANTARA) - Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, diajak tetap bersemangat menjalankan tugas melayani masyarakat meski saat ini dihadapkan pada berbagai keterbatasan.
"Kita semua tahu bahwa pandemi COVID-19 ini menimbulkan dampak yang sangat luas. Tidak hanya menimbulkan ancaman terhadap kesehatan, tetapi juga bidang lain, termasuk ekonomi. ASN harus tetap bersemangat bekerja meski rasionalisasi anggaran membuat sangat banyak program yang dibatalkan," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Harapan itu juga disampaikan Halikinnor saat membuka kegiatan pembinaan mental dan rohani ASN beragama Islam. Kegiatan keagamaan dilaksanakan bergantian bagi ASN pemeluk agama sesuai keyakinan masing-masing.
Kegiatan ini dinilai penting untuk mengingatkan ASN bahwa keberadaan mereka adalah sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. Dalam kondisi apapun, tugas dan tanggung jawab itu harus tetap dijalankan dengan baik.
Tidak dipungkiri, dampak pandemi COVID-19 ini juga dirasakan ASN. Selain harus ikut melakukan penghematan, ASN juga harus bersabar ketika pembayaran tunjangan terlambat lantaran masalah keuangan.
"Kita bersyukur kegiatan kerohanian tetap berjalan. Perlu siraman rohani, khususnya bagi ASN agar kita tetap tegar menghadapi musibah ini. Agama mengajarkan kita ikhlas," tambahnya.
Menurut Halikinnor, negara ini juga mengalami kesulitan ekonomi karena aktivitas dan produktivitas menurun. Pertumbuhan ekonomi juga melambat.
Terkait kekurangan anggaran daerah, kata Halikinnor, pemerintah daerah sedang menyiasati bagaimana caranya supaya paling tidak, proses berjalannya pelayanan pemerintah terhadap publik tidak terhambat. Caranya yaitu dengan mengalahkan hal-hal yang tidak mendesak, seperti menghapus perjalanan dinas, kecuali yang sifatnya sangat mendesak.
Baca juga: Bocah tiga tahun di Kotim jadi korban sodomi tetangganya
Kotawaringin Timur membutuhkan dana sekitar Rp183 miliar untuk memenuhi kebutuhan anggaran sesuai perencanaan pembangunan tahun ini. Ini tidak terlepas dari rasionalisasi yang mendadak harus dilakukan April lalu ketika terjadi wabah COVID-19, padahal sebagian program sudah berjalan, sehingga tidak semua program bisa dibatalkan.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur masih harus memikirkan beban anggaran cukup besar untuk menuntaskan pembayaran pembiayaan program yang didanai dengan sistem multi years atau tahun jamak. Tahun ini merupakan tahun ketiga atau tahun terakhir untuk melunasi pembiayaan tersebut.
Beban anggaran lainnya yaitu pembiayaan pemilu kepala daerah pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, ditambah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah pada 9 Desember 2020. Diperlukan dana antara Rp60 miliar hingga Rp65 miliar untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Tim anggaran berkonsultasi dengan BPKP dan BPK bagaimana untuk menyiasati itu. Apakah bisa menjadi piutang, yang penting sesuai aturan karena kita tetap bertanggung jawab untuk tetap membayarnya, misalnya di tahun 2021. Harusnya selesai tahun ini, tapi karena terjadi kondisi di luar kehendak kita maka perlu ada regulasinya," demikian Halikinnor.
Baca juga: Peserta SKB CPNS Kotim jalani isolasi sebelum mengikuti tes
Baca juga: PT Maju Aneka Sawit sumbang hewan kurban untuk lima desa
Baca juga: Kotim 'panen' penghargaan dari BKKBN