BPOM sebut jamu untuk tingkatkan imun tubuh bukan membunuh virus

id BPOM ,BPOM sebut jamu untuk tingkatkan imun tubuh bukan membunuh virus,minum jamu,vaksin corona,obat corona,vaksin covid 19

BPOM sebut jamu untuk tingkatkan imun tubuh bukan membunuh virus

Penjual jamu keliling Tidar dengan menggunakan masker dan pelindung wajah melayani pembeli di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Selasa (9/6/2020). . ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyatakan jamu-jamu tradisional yang dijual secara legal hanya untuk meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh seseorang bukan untuk membunuh virus.

"Herbal atau jamu ini tugasnya adalah membentuk badan kita menyiapkan tentara melawan virus-virus tersebut," kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Mayagustina Andarini saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Senin.

Baca juga: BPOM nyatakan tidak pernah keluarkan klaim jamu bunuh virus COVID-19

Sehingga tubuh orang yang mengonsumsi jamu tersebut diharapkan dapat melawan virus dan terhindar dari sakit.

Ia mengkhawatirkan anggapan dari sejumlah masyarakat yang menyakini jamu-jamu tertentu dapat mengobati COVID-19 sehingga tidak peduli lagi dengan protokol kesehatan.

Bahkan secara pribadi, Mayagustina menemukan sejumlah orang dengan latar belakang pendidikan yang tergolong tinggi, namun masih percaya bahwa jamu tertentu dapat menangkal virus corona.

Baca juga: Penggunaan Deksametason untuk COVID-19 berlaku terbatas

"Tapi tugas BPOM salah satunya adalah mencerdaskan konsumen dan masyarakat agar tidak mudah termakan isu atau hoaks tersebut," ujar dia.


Ia juga mengingatkan masyarakat yang memiliki penyakit tergolong parah termasuk yang telah menggunakan respirator, maka penggunaan obat herbal sudah tidak memungkinkan.

"Jadi ada fase tertentu dimana kita bisa dibantu oleh obat herbal atau suplemen yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Kalau kondisinya sudah berat, ya sudah berbeda lagi penanganannya," katanya.

Terkait Orang Tanpa Gejala (OTG) COVID-19, ujar dia, sebenarnya dengan menerapkan gaya hidup sehat di antaranya makan bergizi, olahraga dan istirahat yang cukup serta asupan nutrisi yang baik, maka bisa sembuh dari penyakit tersebut.

Baca juga: Apotek diingatkan tak sembarangan jual obat batuk

Baca juga: Yang harus diperhatikan saat minum jamu agar lebih sehat

Baca juga: Jamu Indonesia untuk corona bersiap diuji klinis