Empat kabupaten di Kalteng ini paling rawan gangguan saat pilkada
Sampit (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, ada empat daerah yang dinilai paling rawan gangguan dalam pemilu kepala daerah sehingga pengamanannya pun terus ditingkatkan.
"Kotim salah satu sasaran prioritas pengamanan pilkada di Kalteng. Selain itu, ada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kapuas," kata Dedi saat kunjungan di Sampit, Senin.
Dedi menjelaskan, tingginya tingkat kerawanan di empat daerah itu saat pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah serta Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur pada 9 Desember nanti, sudah menjadi kajian dan perhatian bersama.
Beberapa faktor memengaruhi tingkat kerawanan di antaranya faktor sejarah atau peristiwa masa lalu seperti pernah terjadi konflik pilkada, tingginya jumlah pemilih, serta tren angka kejahatan yang mendominasi di Kalteng.
Selain itu, juga berdasarkan pertimbangan hasil patroli siber, serta indeks potensi kerawanan pemilu yang dikeluarkan oleh Bawaslu dan Mabes Polri.
Untuk itu, semua hal yang bisa memicu kerawanan konflik itu harus diantisipasi sejak dini. Polda Kalteng bersama aparat keamanan lainnya sudah siap siaga untuk mencegah dan menangani situasi agar pilkada berjalan aman, lancar dan sehat.
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Kotim kembali bertambah
"Kami juga mengingatkan untuk mewaspadai hoaks. Hasil patroli siber, tren hoaks semakin meningkat. Kami mengajak masyarakat bijak dapak menggunakan media sosial. Jangan melakukan kampanye hitam dan kampanye negatif. Setiap tindakan pasti ada konsekuensi hukumnya," tegas Dedi.
Sementara itu, Dedi datang ke Sampit berkunjung ke kantor Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kotawaringin Timur. Dia didampingi sejumlah petinggi Polda Kalimantan Tengah dan Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin.
Kunjungan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan sarana dan prasarana, khususnya pengamanan di kantor KPU, Bawaslu dan objek lainnya. Dia menilai kesiapsiagaan pengamanan di Kotawaringin Timur sudah cukup baik, namun harus terus ditingkatkan.
"Ini untuk memberikan jaminan keamanan bagi komisioner dalam bekerja menjalankan pilkada yang aman, lancar dan sehat. Sosialisasikan juga kepada seluruh paslon dan parpol agar melaksanakan betul-betul disiplin dan memperhatikan protokol kesehatan," demikian Dedi.
Baca juga: ASN Kotim tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik peserta pilkada
Baca juga: DPRD Kotim soroti perizinan galian C
Baca juga: Tim Reaksi Cepat Kotim disebar tindak warga tidak menggunakan masker
"Kotim salah satu sasaran prioritas pengamanan pilkada di Kalteng. Selain itu, ada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kapuas," kata Dedi saat kunjungan di Sampit, Senin.
Dedi menjelaskan, tingginya tingkat kerawanan di empat daerah itu saat pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah serta Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur pada 9 Desember nanti, sudah menjadi kajian dan perhatian bersama.
Beberapa faktor memengaruhi tingkat kerawanan di antaranya faktor sejarah atau peristiwa masa lalu seperti pernah terjadi konflik pilkada, tingginya jumlah pemilih, serta tren angka kejahatan yang mendominasi di Kalteng.
Selain itu, juga berdasarkan pertimbangan hasil patroli siber, serta indeks potensi kerawanan pemilu yang dikeluarkan oleh Bawaslu dan Mabes Polri.
Untuk itu, semua hal yang bisa memicu kerawanan konflik itu harus diantisipasi sejak dini. Polda Kalteng bersama aparat keamanan lainnya sudah siap siaga untuk mencegah dan menangani situasi agar pilkada berjalan aman, lancar dan sehat.
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Kotim kembali bertambah
"Kami juga mengingatkan untuk mewaspadai hoaks. Hasil patroli siber, tren hoaks semakin meningkat. Kami mengajak masyarakat bijak dapak menggunakan media sosial. Jangan melakukan kampanye hitam dan kampanye negatif. Setiap tindakan pasti ada konsekuensi hukumnya," tegas Dedi.
Sementara itu, Dedi datang ke Sampit berkunjung ke kantor Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kotawaringin Timur. Dia didampingi sejumlah petinggi Polda Kalimantan Tengah dan Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin.
Kunjungan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan sarana dan prasarana, khususnya pengamanan di kantor KPU, Bawaslu dan objek lainnya. Dia menilai kesiapsiagaan pengamanan di Kotawaringin Timur sudah cukup baik, namun harus terus ditingkatkan.
"Ini untuk memberikan jaminan keamanan bagi komisioner dalam bekerja menjalankan pilkada yang aman, lancar dan sehat. Sosialisasikan juga kepada seluruh paslon dan parpol agar melaksanakan betul-betul disiplin dan memperhatikan protokol kesehatan," demikian Dedi.
Baca juga: ASN Kotim tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik peserta pilkada
Baca juga: DPRD Kotim soroti perizinan galian C
Baca juga: Tim Reaksi Cepat Kotim disebar tindak warga tidak menggunakan masker