Palangka Raya (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan, situasi pandemi ini membuat semua orang
kebingungan, terutama anak-anak usia dini.
"Untuk itu, orang tua berperan penting mengajarkan anak beradaptasi dengan lingkungan, khususnya selama wabah ini masih terus berlangsung," kata Ketua Pengarah Satgas yang juga menjabat Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail, melalui Jubir dr Caroline Ivonne di Palangka Raya, Selasa.
Seperti yang disampaikan dalam rilis Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalteng, Psikolog Anak dan Keluarga, Sani Budiantini Hermawan menjelaskan, anak-anak cenderung stres menghadapi situasi ini, dikarenakan normalnya dunia anak-anak lebih banyak bermain dengan teman sebayanya.
Terlebih permintaan pemerintah kepada semua pihak, termasuk anak-anak untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, bertolak belakang dengan kebutuhan atau tahapan perkembangan anak-anak.
Maka agar tahapan perkembangan anak tetap berjalan di dalam rumah, orang tua
perlu menjelaskan situasi pandemi ini sesuai dengan bahasa anak. Penjelasan yang disampaikan tentang situasi pandemi, harus mudah dicerna dan tidak menimbulkan ketakutan.
Orang tua juga dituntut kreatif menjelaskan situasi ini dengan lebih bersahabat dan memakai intonasi yang menyenangkan.
Para orang tua pun diingatkan agar memiliki ketenangan yang baik guna menyiasatinya, sehingga mampu meyakinkan anak, bahwa situasi pandemi COVID-19 akan berakhir.
Sementara itu perkembangan terbaru terkait COVID-19 Kalteng pada hari ini, terjadi penambahan sebanyak 10 orang pada kasus konfirmasi, meliputi Palangka Raya enam orang dan Kobar empat orang.
Sembuh mengalami penambahan sebanyak 32 orang, yaitu di Palangka Raya tujuh
orang, Kobar sembilan orang, Seruyan tiga orang, Barsel satu orang dan Mura 12
orang.
Adapun kumulatif positif COVID-19 Kalteng menjadi 4.243 kasus, terdiri dari 316 dalam perawatan, 3.776 sembuh dan 151 meninggal, dengan tingkat kematian atau 'case fatality rate' (CFR) mencapai 3,6 persen.
Sedangkan kasus suspek, ada penambahan sebanyak 78 orang, sehingga dari
semula 281 orang kini menjadi 359 orang dan probable, tidak ada penambahan, yakni tetap sebanyak 44 orang.
Berita Terkait
Pemkab Kobar tegaskan penanganan stunting akan intensif dan berkelanjutan
Kamis, 14 November 2024 12:08 Wib
Pemkab Barito Selatan Susun Dokumen Induk Penanganan Banjir
Selasa, 5 November 2024 14:26 Wib
Gerak cepat, Gubernur Kalteng kirim tim pendahuluan bantu penanganan banjir
Minggu, 20 Oktober 2024 13:57 Wib
Optimalkan penanganan stunting di Palangka Raya dimulai dari skala terkecil
Jumat, 18 Oktober 2024 17:58 Wib
Pemkot Palangka Raya-Kejati kolaborasi penanganan stunting
Rabu, 9 Oktober 2024 17:49 Wib
Pemdes Wargo Mulyo optimalkan Program Dashat cegah stunting
Selasa, 8 Oktober 2024 6:30 Wib
Legislator Gumas harap penanganan jalan Tumbang Miwan-Tumbang Empas berlanjut
Kamis, 26 September 2024 14:20 Wib
Pemkot Palangka Raya terima penghargaan tangani stunting
Minggu, 8 September 2024 6:17 Wib