Barito Utara panen padi varietas Sertani 14 di lahan mina padi
Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara dan Dinas Ketahanan Pangan Perikanan (KPP) kabupaten setempat melaksanakan panen padi sawah varietas Sertani 14 di lokasi penangkarann musim tanam Oktober-Maret (Okmar) 2020/2021 di lahan mina padi di Dusun Transbangdep Desa Bintang Ninggi I, Kecamatan Teweh Selatan.
"Panen padi sawah ini sebagai tempat menguji sejauh mana tingkat produksi dan produktivitas varietas padi Sertani-14 dan lokasi menjadi tempat penebaran benih ikan nila yang dilakukan Bupati Barito Utara H Nadalsyah dan menjadi kegiatan mina padi," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Syahmiludin A Surapati di Muara Teweh, Jumat.
Menurut dia, hasil panen padi Sertani 14 di lahan mina padi seluas lima hektare itu sebanyak 5,760 ton per hektare gabah kering panen atau lebih banyak dibanding padi varietas Ciherang yang hanya 3,5 ton/hektare di lokasi yang sama.
Kegiatan ini, kata dia, untuk memadukan penyediaan pangan dan sekaligus penyediaan gizi bagi masyarakat.
"Pangannya kita dapatkan dari padi, gizinya kita dapatkan dari ikan yang ada," katanya.
Dia mengatakan kegiatan ini juga untuk mengoptimalkan lahan yang digunakan yang selama ini mungkin hanya untuk kegiatan pertanaman padi saja tetapi itu juga dipadukan dengan kegiatan pengembangan ikan.
"Alhamdulillah dari kegiatan yang kita lakukan di samping tanaman padi yang ada dan tidak kalah pentingnya adalah ikannya juga berkembang dan tumbuh dengan baik sekali," kata dia.
Jadi, katanya, program optimalisasi pemamfaatan lahan ini menjadi satu hal yang sangat layak sekali untuk dikembangkan dan dilanjutkan kedepannya.
"Kami dari Dinas Pertanian dan bersama-sama dengan teman-teman penyuluh pertanian disini sangat mendukung sekali apabila di tahun 2021 yang sedang berjalan untuk kegiatan yang sama nanti akan kita lakukan kembali," ucapnya.
Dia menambahkan, Dinas Pertanian Barito Utara di tahun ini banyak program-program yang nantinya akan dilaksanakan. Yang pertama adalah pengembangan padi sawah juga padi ladang yang nama ini adalah salah satu tujuannya untuk mewujudkan ketahanan pangan yang ada di daerah ini.
"Mengenai pendukung kegiatan ini dilanjutkan kembali di tahun ini yaitu kegiatan dalam bentuk kegiatan optimasi lahan atau opla rawa," ujar Syahmiludin.
"Panen padi sawah ini sebagai tempat menguji sejauh mana tingkat produksi dan produktivitas varietas padi Sertani-14 dan lokasi menjadi tempat penebaran benih ikan nila yang dilakukan Bupati Barito Utara H Nadalsyah dan menjadi kegiatan mina padi," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Syahmiludin A Surapati di Muara Teweh, Jumat.
Menurut dia, hasil panen padi Sertani 14 di lahan mina padi seluas lima hektare itu sebanyak 5,760 ton per hektare gabah kering panen atau lebih banyak dibanding padi varietas Ciherang yang hanya 3,5 ton/hektare di lokasi yang sama.
Kegiatan ini, kata dia, untuk memadukan penyediaan pangan dan sekaligus penyediaan gizi bagi masyarakat.
"Pangannya kita dapatkan dari padi, gizinya kita dapatkan dari ikan yang ada," katanya.
Dia mengatakan kegiatan ini juga untuk mengoptimalkan lahan yang digunakan yang selama ini mungkin hanya untuk kegiatan pertanaman padi saja tetapi itu juga dipadukan dengan kegiatan pengembangan ikan.
"Alhamdulillah dari kegiatan yang kita lakukan di samping tanaman padi yang ada dan tidak kalah pentingnya adalah ikannya juga berkembang dan tumbuh dengan baik sekali," kata dia.
Jadi, katanya, program optimalisasi pemamfaatan lahan ini menjadi satu hal yang sangat layak sekali untuk dikembangkan dan dilanjutkan kedepannya.
"Kami dari Dinas Pertanian dan bersama-sama dengan teman-teman penyuluh pertanian disini sangat mendukung sekali apabila di tahun 2021 yang sedang berjalan untuk kegiatan yang sama nanti akan kita lakukan kembali," ucapnya.
Dia menambahkan, Dinas Pertanian Barito Utara di tahun ini banyak program-program yang nantinya akan dilaksanakan. Yang pertama adalah pengembangan padi sawah juga padi ladang yang nama ini adalah salah satu tujuannya untuk mewujudkan ketahanan pangan yang ada di daerah ini.
"Mengenai pendukung kegiatan ini dilanjutkan kembali di tahun ini yaitu kegiatan dalam bentuk kegiatan optimasi lahan atau opla rawa," ujar Syahmiludin.