Jasad ABK mengambang di Sungai Mentaya

id Jasad ABK mengambang di Sungai Mentaya, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur, tenggelam

Jasad ABK mengambang di Sungai Mentaya

Polisi dan ABK saat hendak mengevakuasi jasad Faris Yulianto yang ditemukan mengambang di Sungai Mentaya, Kamis (25/2/2021), setelah hilang sejak dua hari lalu. ANTARA/HO

Sampit (ANTARA) - Seorang anak buah kapal (ABK) tugboat KM Marina bernama Faris Yulianto (27) yang sempat hilang selama dua hari, ditemukan meninggal dunia dengan jasad mengambang di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.

"Jenazahnya ditemukan mengapung dekat tugboat tersebut pada pagi tadi. Sebelumnya dia sempat dilaporkan hilang," kata Lurah Tanah Mas, Deden ER Jaya di Sampit, Kamis.

Faris merupakan ABK tugboat KM Marina yang sedang tambat di perairan Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Baamang. Dia tidak sendiri karena ada beberapa orang dalam tugboat tersebut.

Selasa (23/2) sekitar pukul 11.30 WIB, korban pamit kepada teman-temannya untuk ke luar. Saat itu korban diduga berniat hanya keluar sebentar karena dia tidak membawa barang-barang miliknya seperti tas, telepon seluler dan lainnya.

Namun setelah beberapa lama, korban tidak juga kunjung kembali ke kapal. Hal itu membuat rekan-rekannya cemas karena khawatir terjadi apa-apa terhadap korban.

Rekan-rekan korban kemudian melaporkan kejadian orang hilang itu kepada polisi. Tim gabungan bersama warga melakukan pencarian dengan menyisir sungai perairan tersebut.

Setelah cukup lama, pencarian akhirnya membuahkan hasil. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Jasad korban muncul mengambang sekitar pukul 10.30 WIB, tidak jauh dari tugboat tempat dia bekerja selama ini.

Baca juga: Kantor Imigrasi Sampit berkomitmen cegah gratifikasi dan percaloan

Beberapa rekan korban langsung bercebur menarik jenazah korban agar tidak hanyut terbawa arus. Rekan korban bersama petugas kemudian mengangkat jasad korban dari dalam air.

Jasad korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit untuk dilakukan 'visum et repertum' untuk mengetahui penyebab korban meninggal.

"Belum diketahui penyebab sehingga ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di sungai," kata Deden.

Saat ini polisi masih meminta keterangan sejumlah saksi, khususnya rekan-rekan korban. Sementara itu jenazah korban rencananya segera dimakamkan.

Baca juga: Penanganan abrasi Pantai Ujung harus menjadi prioritas pemerintahan baru