Kesiapan jalur Lebaran meski mudik dilarang
Sekarang perbaikan sedang berjalan, baik itu rigid pavement dan flexible pavement direncanakan akan selesai H-14 Lebaran,
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pihaknya terus memastikan kesiapan jalur dan infrastruktur, meski pemerintah menyatakan larangan mudik pada Lebaran 2021.
“Secara umum pemerintah kebijakannya melarang mudik, tapi kembali bahwa kita bersiap bagaimanapun Lebaran ini pasti ada peningkatan lalu lintas,” kata Hedy Rahadian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.
Hedy mengatakan di Pulau Sumatera telah disiapkanTol Trans Sumatra sepanjang 672,49 kilometer dari 2.974 kilometer yang direncanakan.
Pihaknya juga sedang menangani kerusakan jalan tol terutama jalur Bakauheni-Palembang. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan BPJT dan operator jalan tol agar segera diselesaikan.
“Sekarang perbaikan sedang berjalan, baik itu rigid pavement dan flexible pavement direncanakan akan selesai H-14 Lebaran,” katanya.
Sementara itu, lanjut dia, Tol Trans Jawa secara operasional telah disiapkan sepanjang 1.100 kilometer dari 1.150 kilometer yang direncanakan.
“Jalan tol di Trans Jawa juga terus kami lakukan penanganan, termasuk normalisasi kapasitas, kita harapkan standar pelayanan minimum berjalan dengan baik,” katanya.
Kemudian di Pulau Kalimantan, Hedy mengatakan penanganan infrastruktur difokuskan di Kalimantan Selatan sebagai dampak dari banjir yang terjadi pada Januari lalu.
“Di Kalimantan ini kami lakukan penanganan darurat pemasangan Jembatan Bailey dan Jembatan Salim karena ini merupakan jalur logistik, targetnya selesai permanen sebelum Lebaran” ujarnya.
Sementara di Pulau Sulawesi, lanjut dia, tidak ada keluhan yang signifikan di Tol Trans Sulawesi. Meski demikian, pihaknya juga melakukan rehabilitasi jalan dengan menambal lubang di antara ruas jalan Makassar-Maros-Pangkep.
Ia menambahkan selain penanganan kerusakan jalan tol dalam rangka mempersiapkan jalur Lebaran 2021 pihaknya juga melakukan penanganan kerusakan jalan nasional, penanganan longsoran, serta memberikan dukungan posko dengan mensiagakan alat berat di wilayah-wilayah strategis.
“Ini persiapan Lebaran kami secara umum, juga sudah ada perintah pimpinan untuk membuka posko di setiap ruas jalan, terlepas bahwa Lebaran ini dilarang mudik,” ujarnya.
“Secara umum pemerintah kebijakannya melarang mudik, tapi kembali bahwa kita bersiap bagaimanapun Lebaran ini pasti ada peningkatan lalu lintas,” kata Hedy Rahadian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.
Hedy mengatakan di Pulau Sumatera telah disiapkanTol Trans Sumatra sepanjang 672,49 kilometer dari 2.974 kilometer yang direncanakan.
Pihaknya juga sedang menangani kerusakan jalan tol terutama jalur Bakauheni-Palembang. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan BPJT dan operator jalan tol agar segera diselesaikan.
“Sekarang perbaikan sedang berjalan, baik itu rigid pavement dan flexible pavement direncanakan akan selesai H-14 Lebaran,” katanya.
Sementara itu, lanjut dia, Tol Trans Jawa secara operasional telah disiapkan sepanjang 1.100 kilometer dari 1.150 kilometer yang direncanakan.
“Jalan tol di Trans Jawa juga terus kami lakukan penanganan, termasuk normalisasi kapasitas, kita harapkan standar pelayanan minimum berjalan dengan baik,” katanya.
Kemudian di Pulau Kalimantan, Hedy mengatakan penanganan infrastruktur difokuskan di Kalimantan Selatan sebagai dampak dari banjir yang terjadi pada Januari lalu.
“Di Kalimantan ini kami lakukan penanganan darurat pemasangan Jembatan Bailey dan Jembatan Salim karena ini merupakan jalur logistik, targetnya selesai permanen sebelum Lebaran” ujarnya.
Sementara di Pulau Sulawesi, lanjut dia, tidak ada keluhan yang signifikan di Tol Trans Sulawesi. Meski demikian, pihaknya juga melakukan rehabilitasi jalan dengan menambal lubang di antara ruas jalan Makassar-Maros-Pangkep.
Ia menambahkan selain penanganan kerusakan jalan tol dalam rangka mempersiapkan jalur Lebaran 2021 pihaknya juga melakukan penanganan kerusakan jalan nasional, penanganan longsoran, serta memberikan dukungan posko dengan mensiagakan alat berat di wilayah-wilayah strategis.
“Ini persiapan Lebaran kami secara umum, juga sudah ada perintah pimpinan untuk membuka posko di setiap ruas jalan, terlepas bahwa Lebaran ini dilarang mudik,” ujarnya.